Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mobile JKN untuk Akses Kesehatan yang Lebih Mudah

1 Oktober 2017   18:04 Diperbarui: 1 Oktober 2017   18:38 2009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana nangkring (dok.kompasiana)

Sakit adalah kondisi wajar yang terjadi pada seseorang. Tak selamanya manusia itu fit dan bugar. Ada kalanya ia lemah dan sakit karena banyak hal, bisa karena kecapekan, terserang virus dan lain-lain. Tapi jika seseorang terserang sakit, kadang ia malah jadi setres memikirkan biaya obat yang sering kali tak murah. Apalagi jika pengobatan yang dibutuhkan harus dilakukan terus menerus selama waktu tertentu atau malah harus menginap di rumah sakit. Waduh...

Pemerintah tak abai pada kesehatan masyarakatnya. BPJS adalah program pemerintah untuk meringankan beban warganya yang mengalami sakit. Dari berbagai cerita, BPJS sudah banyak menolong orang-orang yang kesulitan dengan biaya berobat. Tinggal sodorkan kartu BPJS dan biaya ditanggung pemerintah. Meski banyak berita soal prosedur BPJS yang sering menjadi kendala tapi program pemerintah ini patutlah dihargai.

Di jaman serba digital sekarang ini, semua juga dilakukan secara digital. Orang terbiasa melakukan semua hal dengan gadget makanya sekarang ada bermacam aplikasi untuk memudahkan orang beraktivitas. Tiap bulan ada puluhan aplikasi baru kali yak, cuman saya sih hanya mendownload aplikasi yang penting dan saya gunakan tiap hari, misalnya aplikasi ojek online.

Suasana nangkring (dok.kompasiana)
Suasana nangkring (dok.kompasiana)
Aplikasi Mobile JKN

Pada tanggal 25 September lalu saya iku acara kopiwriting yang diadakan oleh Kompasiana di bilangan Panglima Polim Jakarta Selatan. Kopiwriting kali ini membahas tentang Mobile JKN yang dibuat oleh BPJS Kesehatan. Aplikasi Mobile JKN dibuat untuk pemilik JKN dan non JKN agar lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan.

Bila belum punya JKN, maka aplikasi ini bisa digunakan untuk mendaftar. Lebih simple sih karena orang nggak perlu antri panjang buat melakukan pendaftaran. Cukup mengisi NIK, tanggal lahir, nama ibu kandung, alamat email dan nomor handphone. Nomor JKN akan segera kita dapat. Kemudian kita tinggal mencetaknya di kantor BPJS terdekat. Namun jika tak ingin dicetakpun tak apa, nomor JKN bisa diforward ke email kita dan tinggal tunjukin aja pas berobat.

Untuk orang yang sudah punya nomor JKN, tinggal masukkan nomor BPJS nya dan langsung bisa cek rumah sakit mana aja yang bisa melayani dirinya dan fasilitas kesehatan apa aja yang  bisa ia dapatkan. Ini meminimalisir orang bolak-balik ke banyak rumah sakit demi mendapatkan pelayanan kesehatan. Mempersingkat waktu dan mengurangi tenaga juga kan.

Manfaat mobile JKN (dok.BPJS-Kesehatan.go.id)
Manfaat mobile JKN (dok.BPJS-Kesehatan.go.id)
Dalam mobile JKN juga ada catatan pembayaran dan cicilan BPJS. Ini memudahkan kita jika ingin tau berapa cicilan yang harus kita bayar. Lalu ada riwayat kesehatan juga ada fitur pengaduan. Untuk pengaduan, aplikasi ini terhubung dengan care center BPJS Kesehatan di 1500400.  Layanan ini terbuka selama 24 jam. Jadi kalau mengalami kendala dalam melakukan pengobatan dengan JKN bisa langsung call ke sini.

Pernah nggak mau opname di rumah sakit dan ternyata kamarnya penuh? Dengan aplikasi mobile JKN ketersediaan kamar bisa diketahui. Ini salah satu kemudahan dalam mobile JKN selain kemudahan lainnya yaitu informasi RS rujukan, jadwal pelayanan kesehatan, ambil nomor antrian, update data peserta JKN dan lain-lain.

Mobile JKN baru mengadakan soft launching pada 17 Juli lalu. Tujuan diadakannya aplikasi ini adalah untuk menjangkau makin banyak orang yang belum mendapatkan JKN. Bapak Gunadi, Deputi Direksi bidang Teknologi dan informasi di acara kemarin bilang bahwa target peserta JKN 79 persen baru tercapai 78,6 persen. Sementara untuk faskes dari target 77 persen baru tercapai 76,7 persen. Makanya JKN melakukan inovasi agar target lebih tercapai dan masyarakat menikmati fasilitas kesehatan dengan gratis.

Screening kesehatan (dok.BPJS-Kesehatan.go.id)
Screening kesehatan (dok.BPJS-Kesehatan.go.id)
Selain itu, Mobile JKN juga menyasar generasi milenial yang maunya serba cepat. Para orang tua mungkin masih mau antri panjang demi mendapatkan layanan kesehatan tapi generasi milenial anti dengan cara seperti ini. Kalau BPJS mau lebih menebar manfaat maka ia harus menggandeng generasi milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun