Apa hubungan kartu Danamon Flazz dengan tips upload foto di instagram dan kuliner Bogor? Hubungannya baik-baik aja dan nggak putus sambung (apa deh). Danamon Flazz, tips upload foto di Instagram dan kuliner Bogor menyatu di hari Sabtu 4 Maret 2017 kemarin. Yang menyatukannya adalah Danamon, KPK (Kompasianer Penggila Kuliner) dan Kompasiana dalam acara KPK Trip Eksplorasi Kuliner Bogor. Bogor itu gudangnya kuliner. Jalan Suryakencana menjadi sasaran gerebek kami hari itu.
Tapi sebelum menggerebek jalan Suryakencana, ada kejutan dulu nih dari Danamon. Saat kami akan berangkat menuju Bogor, di stasiun kereta api Manggarai, Danamon membagi-bagikan kartu Danamon Flazz bergambar Manchester United. Saya belum pernah melihat kartu ini. Wajar ya karena kartu ini adalah produk baru Danamon dan dibuat eksklusif, cuma 5000 kartu dan bisa dibeli di 40 cabang Danamon di Jabodetabek.
Kenapa bergambar Manchester United? Krena kartu ini adalah hasil kerjasama Danamon dan Manchester United. Sebelumnya kerja sama Danamon dan MU hanya terbatas pada kartu debit dan kartu kredit, sekarang merambah ke kartu uang elektronik. Ada 3 gambar ekslusif untuk Danamon Flazz yaitu gambar Wayne Rooney, Herrera dan David De Gea. Pentolannya MU semua nih. Di sebelah foto pemain, ada tanda tangan si pemain tersebut. Dengan warna merah menyala khas Red Devils, kartu ini sungguh menjadi koleksi yang tak ternilai. Â
Dengan kartu ini, kita tidak repot dengan recehan dan kembalian. Tak perlu antri membeli tiket jika naik commuter line. Lebih menghemat waktu dan tenaga kan. Juga lebih bisa memantau keuangan karena kita jadi jarang membawa uang tunai banyak. Lebih bisa memegang kendali atas keuangan kita. Cara top up nya juga gampang. Danamon Flazz bisa di top up lewat 100.000 ATM berlogo Prima yang tersebar di mana-mana.
Kemudahan ini terselenggara karena adanya jaringan Prima. Seperti yang dikatakan ibu Irene Margareth, Promotion dan Media Relation Jaringan Prima. Jaringan Prima membuat nasabah bank Danamon gampang melakukan transaksi perbankan. Misal transfer, tarik tunai atau top up Flazz Danamon. Jaringan Prima juga membuat kita mudah melakukan transaksi menggunakan Flazz. Dengan kemudahan ini, saatnya beralih ke non tunai. Tapi hati-hati ya, karena kartu Flazz tidak memerlukan pin, maka siapapun bisa menggunakannya. Kalau kartunya hilang, pihak bank nggak bisa memblokir, jadi kayak uang tunai gitu… kalo hilang ya selesai udah.
Para Kompasianer nampaknya nggak sabar buat segera menuju jalan Suryakencana, tapi masih ada sesi sharing yang nggak boleh dilupakan, yaitu tentang bagaimana memegang kendali pada akun instagram kita. Instagram adalah salah satu sosmed yang hits banget karena sosmed ini berfokus pada tampilan foto.
Para pengguna sosial media kebanyakan over share di akun-akunnya termasuk di Instagram. Apa-apa di share. Kayaknya bangga gitu kalau hal-hal yang kita share itu mendapat banyak like dan komentar. Padahal over share ini berbahaya buat kita sendiri. Ada kan beberapa pengguna akun sosmed yang kebablasan dan mendapat banyak komentar negatif. Kalo begini repot kan.
Mbak Ayu Diah pemilik akun IG @momylicious mengatakan, sebaiknya akun IG dibuat sesuai niche misal travel, food atau fashion. Nah kalo saya belum bisa sesuai niche nih, akun saya masih berantakan, saya upload foto sesuai dengan mood. Nggak apa-apa ya mbak Ayu.. proses gitu. Terus kalo punya follower banyak kan keren ya. Mbak Ayu mengingatkan agar jangan membeli follower gara-gara pengen follower banyak, biarkan organik aja. Nah saya setuju banget sama ini nih.
Untuk meng-upload foto di IG, jangan sembarang upload tapi perhatikan nilai estetik foto tersebut. Selain itu perhatikan caption foto. Caption foto itu penting, harus memberikan informasi mengenai foto yang kita apload. Lalu jangan lupa jalin interaksi. Kalau ada yang komen ya balas komennya dan balas like juga. Masa pengen dapet like banyak tapi pelit memberi like.
Waktu pengunggahan foto juga kudu diperhatikan. Sebaiknya unggah foto di prime time, di mana orang-orang sedang aktif berselancar di IG. Buat cek kapan prime time kita, kita bisa lihat di statistik akun IG kita. Kalau saya sih prime time nya jam 11 siang sampai jam 9 malam. Maka saya akan upload foto di jam-jam tersebut. Selama ini like nya lumayan sih.
Untuk tampilan foto, mbak Ayu Diah berpesan agar kita menggunakan cahaya natural. Cahaya natural yang paling bagus adalah dengan menggunakan cahaya matahari. Bisa kita gunakan elemen pendukung seperti perlengkapan makan, meja atau kursi tapi tata agar penampilannya tidak berlebihan. Kalau mau edit foto juga jangan ekstrim, foto harus tetap terlihat natural meski diedit. Hindari upload makanan dengan warna hitam putih karena daya tarik makanan adalah di warnanya.
Setelah puas dapet ilmu dan makan siang, kami langsung meluncur ke jalan Suryakencana. Deretan pedagang di sepanjang jalan Suryakencana membuat mulut nggak sabar untuk mencoba. Pertama, kami mendatangi warung Soto Kuning pak M. Yusuf. Pak Yusuf berjualan soto kuning sejak tahun 1979. Soto Kuning ini termasuk kuliner yang melegenda. Seharinya pak Yusuf menghabiskan 60-70 kilo daging sapi.
Seporsi soto kuning dihargai 35 ribu rupiah. Saya membelinya sebungkus untuk dibawa pulang. Terlihat kuah soto yang kental karena bumbu dan santan. Daging sapi dan kikil ditambahkan ke dalam soto. Kuah soto selalu dalam keadaan mendidih, makanya rasa kuahnya segar karena santannya tidak pecah. Saat saya buka soto ini di rumah, rasanya juga masih hangat.
Kakek penjual martabak menjadi penutup kuliner saya di jalan suryakencana. Kakek ini sudah tua, berjualan martabak sejak puluhan tahun yang lalu dan selalu di tempat yang sama. Meski sudah tua tapi ia sigap melayani dan membuat martabak. Martabak dipanggang di atas arang. Inilah yang membuatnya berbeda, karena biasanya martabak dipanggang di atas kompor gas.
Kakek penjual martabak ini adalah orang yang memegang kendali atas usahanya. Ia tak pindah ke restoran meski banyak pelanggan. Tak mau mengganti arang dengan kompor gas. Tak mau menyuruh orang lain untuk membuat martabak. Dan.. ia hanya menjual 50 porsi martabak setiap harinya. Tidak lebih. Karena yang ia jual adalah kualitas dan bukan kuantitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H