Ibu Kurie Suditomo, Co Founder Coding Indonesia mengatakan sebaiknya orangtua jangan melarang anak bermain game tapi berikan syarat pada anak sebelum ia bermain game. Misalnya boleh main game setelah mengerjakan PR. Anak akan punya tanggung jawab pada tugasnya dan mengajarkan disiplin juga. Kebanyakan anak yang masuk ke Coding Indonesia itu awalnya karena kecanduan game.
Selanjutnya bu Kurie mengatakan tantangan terberat bagi pengelola start up itu adalah promosi dan mengedukasi market. Masih banyak orang tua yang nggak tau apa itu coding. Penting untuk mengedukasi market, makanya kita harus membuat market itu sendiri, begitu kata bu Kurie. Bu Kurie bercita-cita membuat coding menjadi mainstream, syukur-syukur masuk ke Kurikulum Nasional, tapi ini masih sulit dilakukan. Mungkin nanti yaaa setelah pemerintah tau betapa pentingnya coding.
Di acara kemarin saya ketemu seorang teman, bu Mercy namanya. Ia punya anak yang seneng banget main game. Bu Mercy mengarahkan anaknya hingga anaknya mengembangkan bakatnya. Di awali dengan maniak game, lalu anak bu Mercy ini meningkat mempelajari program dan menjadi pembuat program. Andre, anak bu Mercy, berhasil membuat aplikasi Cepat Sembuh.
Aplikasi ini memungkinkan orang-orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan bisa cepat mendapat pelayanan. Karena di aplikasi ini punya informasi rumah sakit mana yang masih tersedia kamar sampai daftar untuk pengobatan dokter tertentu pun ada di aplikasi ini. Aplikasi ini rencananya akan diadopsi oleh Kementrian Kesehatan. Hebat ya… jadi mulai sekarang jangan larang anak bermain game. Tapi arahkan dan kembangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H