Malaysia Fashion Week 2016 memasuki hari terakhir, 5 November 2016. Ajang fashion Malaysia yang dihadiri buyer dan seller lokal dan internasional ini mendapat sambutan bagus dari peminat fashion. MFW 2016 bukan hanya menjual produk fashion dan aneka perawatan tubuh serta perhiasan, tapi juga ada gelaran fashion show. Kalau ada acara fashion week saya selalu suka menonton fashion show. Baju-baju rancangan para desainer diperagakan oleh para model di catwalk.. saya suka melihatnya.
MFW 2016 juga dihadiri oleh desainer dari Indonesia. Hanny Lovely dan Feisha Moslem adalah dua brand Indonesia yang punya booth di MFW 2016. Mbak Hanny punya kesempatan memamerkan dua bajunya di fashion show. Selain itu ada mbak Nuniek Mawardi, mbak Irna Mutiara dan mbak Anggia yang dapet kesempatan memamerkan bajunya di fashion show. Tapi mbak Nuniek, mbak Irna Mutiara dan mbak Anggia tidak punya booth di MFW 2016.
Baju rancangan mbak Nuniek berkonsep unsur khas Indonesia yaitu batik tulis dan dipadukan dengan quilting dan terinspirasi oleh mesin ketik. Proses satu baju memakan waktu sekitar 3 hari.
Model baju boleh modern tapi jangan meninggalkan unsur lokal kata mbak Nuniek. Warna-warna bajunya cenderung berwarna pastel tapi dipadukan dengan warna hitam mencerminkan bahwa warna pastel bisa kuat kalo dipadukan dengan hitam, menghasilkan komposisi warna yang tidak biasa.
Mbak Nuniek melihat kesempatan untuk berpromosi di ajang fashion Internasional seperti Malaysia Fashion Week semestinya digunakan dengan sebaiknya. Promosikan baju-baju yang mencerminkan budaya lokal Indonesia. Indonesia punya banyak sekali ajang fashion tapi masih kurang menarik buyer International.
Saya melihat di MFW 2016 ini buyer Internasional memberi atensi luar biasa dan Malaysia menyambut buyer Internasional dengan baik. Setelah fashion show, buyer Internasional diberikan waktu untuk menemui para desainer yang tadi memamerkan karyanya. Bincang-bincang dan berlanjut dengan kerjasama biasanya.
Untuk lebih membuat unik, di kaki para model dihias dengan lonceng kecil yang berbunyi kalo para model berjalan. Ada lagi mbak Hanny Hananto yang ikut fashion show juga. Mbak Hanny Hananto memilih motif etnik garis-garis coklat dan hitam untuk koleksinya.
Sementara mbak Anggia yang punya brand Anggia handmade memamerkan baju dengan warna pink soft dan simple ready to wear. Mbak Anggia ini juga ikutan di Jakarta Fashion Show kemarin, tapi di ajang itu mbak Anggia memamerkan baju style cocktail. Mbak Anggia ini punya prestasi oke lho.. ia sudah tanda tangan kontrak dengan Malaysia dan baju-bajunya akan dijual di Modest Style Malaysia yang baru di launching kemarin.
Keberhasilan dalam berpromosi dialami oleh mbak Hanny yang punya brand Hanny Lovely. Tahun lalu ia ikut Malaysia Fashion Week juga dan tahun ini ia ikut lagi. Menurut mbak Hanny, peluang mendapatkan buyer Internasional sangat besar di ini. Mbak Hanny berhasil menjalin kerjasama dengan buyer Internasional. Senada dengan yang dialami mbak Heffa Susanty pemilik brand Heffa dan mbak Dessy dari brand Feisha Moslem.
Mbak Irma Mutiara dengan brand Irma LaPerle memamerkan busana muslim modern dengan bahan ringan yang melambai menyentuh lantai. Anggun dan sangat cantik serta sangat syar'i karena tidak memamerkan lekuk tubuh. Warna-warna untuk koleksi mbak Irma adalah pastel pink dan beige. Melihat karya para desainer ini mestinya kita patur berbangga karena Indonesia karya fashionnya tidak kalah dengan dunia Internasional.