Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ada Rossi KW Super dan Hujan-hujanan di Pitlane Sepang

29 Oktober 2016   01:02 Diperbarui: 29 Oktober 2016   11:02 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejam setelah antre, kami masuk ke tribun Ducati dan antre lagi untuk masuk ke tunnel. Jadi di bawah trek itu ada dua terowongan buat nyebrang ke paddock. Kami melalui tunnel ini menuju paddock. Sebelum masuk ke tunnel hujan turun deras. Saya hampir membatalkan ikut pitlane walk, tapi udah nggak bisa mundur fans di belakang sangat padat, mau nggak mau ya terus deh. Kami masuk tunnel diiringi hujan deras. Jalan di tunnel lumayan jauh. Saya jalan santai aja.

Tiba di atas, kami antre lagi sebelum masuk ke area pitlane. Hujan masih deras. Alamat nggak bisa jalan santai di pitlane kalau hujan begini. Ketika antre di sini, Johann Zarco lewat diikuti timnya. Fans langsung heboh. Ini Zarco juga ngapain nyasar lewat sini. Akhirnya pitlane dibuka, fans langsung menuju area pitlane. Karena hujan deras, saya nggak bisa foto-foto di sepanjang pitlane. Saya lihat tak ada pembalap yang nangkring di paddock-nya. Mungkin para pembalap udah balik ke hotel dan lagi ngopi-ngopi ganteng.

si mbak sempet-sempetnya kerja (dok.yayat)
si mbak sempet-sempetnya kerja (dok.yayat)
Ndilalah hujan turun makin deras. Saya nggak pakai jas hujan atau payung. Jadi basah kuyup udah. Untung tas saya berlapis-lapis dalamnya jadi air nggak meresap ke dalam tas, padahal banyak barang penting di situ. Ada Tito Rabat yang masih ada di paddock. Tito baik banget mau nyamperin fans yang ada di depan paddock-nya buat foto bareng padahal lagi hujan. Saya sampai di paddock Yamaha tapi nggak bisa foto-foto di situ karena hujan turun teramat deras. Saya memilih untuk merekamnya saja, ada YouTube-nya tuh di bawah. Saya langsung lari ke pintu keluar. Pitlane selesai buat saya.

Bersama orang-orang saya keluar dari pitlane, masuk terowongan lagi untuk menuju tribun. Setelah sampai tribun, ndilalahnya hujan berhenti. Dari tribun saya melihat rombongan fans yang tadi antre di belakang saya sedang berjalan di pitlane. Ternyata mereka nungguin hujan berhenti dulu baru masuk pitlane. Lagi-lagi saya bengong sebengong-bengongnya. Momen untuk narsis di pitlane hilang. Untuk masuk ke dalam lagi nggak mungkin karena akses di tunner sudah ditutup. Lagi pula begitu saya sampai di pitlane juga sesi pitlane udah selesai. Apesss yang ketiga.

Saya balik ke hotel dengan kedinginan karena kaos basah dan saya nggak bawa baju ganti. Perjalanan menuju KL Sentral tempat saya naik monorail menuju hotel cukup macet. Lama banget deh rapid KL yang saya tumpangi sampai di KL Sentral. Ketika akhirnya saya sampai di KL Sentral kaus saya kering sudah. Untung nggak ada yang nyanyi baju satu kering di badan (halah).

sama fans Rossi dari makassar (dok.yayat)
sama fans Rossi dari makassar (dok.yayat)
Antrian pitlane (dok.yayat)
Antrian pitlane (dok.yayat)
yang beruntung karena hujan berhenti (dok.yayat)
yang beruntung karena hujan berhenti (dok.yayat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun