Sebagai penyuka kopi saya sangat beruntung bisa mencicip kopi Amungme di Kompasianival 2016. PT Freeport Indonesia membuka booth di Kompasianival dan memboyong orang-orang dari Papua ke Kompasianival. Kita bisa melihat beberapa saudara kita dari Papua dengan bajunya yang unik. Saya sempet foto bareng mereka lho. Ada di instagram saya di @da_ffana. Tolong di like ya.. biar menang hahahah.
Kopi Amungme ditanam oleh petani kopi suku Amungme. Jangan harap bisa menemukannya di luar Papua karena kopi Amungme hanya dijual di Timika. Per 250 gram dijual dengan harga 70 ribu rupiah di tingkat koperasi dan di supermarket besar dijual 90 ribu rupiah per 250 gram. Kenapa tidak dijual di luar Papua?
Karena tranaportasi menuju perkebunan kopi susah dan rawan longsor. Bila jalan kaki butuh waktu 4 hari untuk mencapai area perkebunan kopi. PT Freeport berbaik hati memberi fasilitas transportasi yaitu helikopter untuk membawa hasil panen kopi. Tapi transportasi ini berbiaya mahal. Sekali jalan biayanya adalah 35 juta rupiah. Alasan lainnya adalah hasil panen kopi Amunme sangat sedikit. Setahun hanya berjumlah 4 ton. Jadi kalau dijual keluar tidak akan mampu memenuhi kebutuhan para pembeli.
Bagaimana rasa kopi Amungme Gold? Menyegarkan. Saya ada di Kompasianival 2016 sejak pagi jam 09.30. Bertahan sampai selesai acara demi menonton Project Pop. Jam segini nih mata udah meredup.. ngantuk bro. Minum kopi yang hanya ada di Timika membuat mata cling lagi. Kita bisa icip icip kopi Amungme gratis di booth PT Freeport Indonesia. Hanya sedikit sih dikasihnya.. satu cup kecil saja. Tapi kalau mintanya bolak balik ya jadi banyak juga. Sluurrrrpppp...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H