Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Finhacks 2016, Menyerbu BCA dengan Aplikasi Luar Biasa

1 Mei 2016   23:37 Diperbarui: 2 Mei 2016   14:32 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pemenang Finhacks 2016 (dok.yayat)

BCA semakin mengedepankan diri menjadi sebuah bank yang terus berinovasi. Demi menjadi bank yang terus berinovasi dalam teknologi perbankan, BCA menggandeng para inovator dan web developer Indonesia yang secara usia masih sangat muda-muda. Saya menjadi salah seorang saksi mata dari sebuah acara yang membuka mata saya bahwa anak-anak muda Indonesia itu punya ide-ide yang sangat hebat, nggak terpikirkan oleh saya... yang lahir dari generasi jadul.

Acara itu bertajuk Financial Technology Hackaton (Finhacks) 2016. Event dengan tag #HackbyTheBeach puncaknya berlangsung hari Minggu 24 April2016. Ada 59 tim peserta yang akan mengerucut jadi 8 finalis Finhacks. Pada akhirnya akan dipilih 3 pemenang yang mendapat total hadiah puluhan juta rupiah. Acara ini awalnya berasal dari pertemuan para developer dengan Direktur BCA bapak Armand W Hartono. Para developer ini bilang bahwa mereka kesulitan untuk berinteraksi dengan sistem pembayaran bank. Atas dasar inilah BCA mempersiapkan API (Application Programming Interface) di mana para developer bisa berinteraksi dengan sistem BCA. 

Siang yang panas itu tidak mempengaruhi para peserta yang semuanya mengenakan kaos biru untuk fokus dengan laptopnya, berusaha mempelajari lagi aplikasi yang diciptakannya sebagai persiapan untuk presentasi di depan juri. Ke 59 tim peserta Finhacks yang terdiri dari 3-5 orang  bergantian mempresentasikan idenya di depan para juri. Para peserta ini diinapkan oleh BCA di sebuah hotel karena para peserta berasal bukan hanya dari Jakarta aja, tapi juga dari beberapa daerah di Indonesia. Kenapa acaranya diadakan di pantai? Kata Presdir BCA bapak Jahja Setiaatmadja, lokasinya memang disengaja karena biar para peserta tidak stress disamping itu agar Finhacks suasananya jadi berbeda. Kan kalo acara diadakan di gedung sudah biasa. 

f1-5726410307b0bd161707f22d.jpg
f1-5726410307b0bd161707f22d.jpg
Suasana penjurian (dok.yayat)

Hackaton berasal dari kata Hack dan marathon. Yang secara garis besar artinya adalah acara di mana para programer dan semua pihak yang terlibat didalamnya membuat dan mengembangkan software dan hardware. Jadi bukan hack dalam arti ilegal yak. Kalo denger kata “hack” pasti kita langsung inget hacker. Para peserta berasal dari umum dan berlatarbelakang IT. 

Saya sempat bertanya pada beberapa peserta Finhacks yang masih muda-muda tadi. Gatherland membuat aplikasi donasi secara online yang disambungkan dengan BCA. Idenya adalah ingin membuat donasi menjadi lifestyle sehingga memudahkan orang untuk memberi donasi. Di samping itu karena donasi sangat berhubungan dengan trust maka aplikasi ini cocok disambungkan dengan BCA karena BCA punya trust yang sangat tinggi. Lalu Decodex membuat smart galon. Ide awalnya muncul karena si pembuat aplikasi suka lupa kalau air galon sudah habis. Aplikasi smart galon memungkinkan pengguna nggak usah repot beli air galon keluar. Saat air galon habis maka otomatis penjual galon akan datang mengantar air galon yang baru. Keren yak. 

Ide-ide para peserta ini kebanyakan emang didasari oleh permasalahan sehari-hari. Ada yang udah bikin dari 3 bulan yang lalu dan tinggal disempurnakan saat acara tapi ada juga yang baru bikin saat menginap kemarin. Saat memberikan sambutan pak Jahja bilang bahwa banking konvesional dalam 10-20 tahun ke depan akan berubah karena gadget yang sekarang sudah begitu merakyat akan menjadi bagian dari perbankan. Makanya BCA mengembangkan sistem digitalnya. 

f2-572641b2177b61f90f511968.jpg
f2-572641b2177b61f90f511968.jpg
Presentasi (dok.yayat)

Salah satu contoh aktifitas perbankan yang konvesional adalah cek saldo ATM. Biaya operasional ATM itu nggak murah lho dan ada yang sampai 780 kali bolak-balik ke ATM cuma buat ngecek saldo. Sementara BCA punya17000 ATM, bisa dibayangin kan berapa biaya operasionalnya. Kalau orang sudah familiar dengan aplikasi BCA di gadget maka bolak-balik ratusan kali ini nggak akan terjadi.

Pak Jahja memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang hadir saat itu dan meski pengumuman pemenang belum dilakukan tapi pak Jahja sudah memberikan ucapan selamat duluan. Kalo ucapannya ntar takut para pesertanya udah pada pulang. Pak Jahja berharap ke depannya akan terus bekerjasama dengan para pembuat aplikasi yang otaknya canggih ini karena ide-ide yang ada saat ini sangat menarik untuk direalisasikan. Kalau aplikasi-aplikasi ini bisa mengurangi aktifitas perbankan yang konvesional tadi maka ini merupakan efisiensi yang sangat besar. Lalu siapakah 8 tim peserta yang masuk menjadi finalis? Ke delapan finalis ini adalah Atom dengan aplikasi Instapay, Lunafin, Octavia George, Dimall, Ambisnis dot com, Boca, Bigbang dan Fariz Tadjoedin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun