[caption caption="Lorenzo, juara seri Qatar (Dokumen yamahamotogp.com)"][/caption]Yamaha masih digdaya di Qatar. Terbukti dengan kemenangan yang diraih oleh Jorge Lorenzo di Losail Qatar yang merupakan seri pembuka MotoGP 2016. Race-nya baru saja berakhir. Jorge Lorenzo yang start dari pole position berhasil mengalahkan Andrea Dovizioso yang akhirnya langkahnya tak terbendung lagi. Strategi yang diterapkan Lorenzo masih sama dengan strategi tahun lalu, yaitu smooth riding, perfect start, gaspol, dan ngacir. Valentino Rossi absen di podium kali ini karena cuma bisa finish keempat.
Balapan melahap 22 lap. Jorge Lorenzo langsung ngacir ke depan setelah lampu merah padam. Nggak lama, Jorge dibabat oleh Iannone dan Dovizioso. Iannone memimpin balapan sekarang. Vale yang ada di posisi 4 menghadap tekanan dari Marquez. Di lap kedua Marquez push hard motornya, lalu side by side dengan Vale dan wwuuusshhh... Marc naik ke posisi 4 dan Vale kelima. Marc sekarang mengincar Jorge Lorenzo.
Dovi sliding dan hampir kepleset saat mencoba overtake Ian. Duo Ducati ini cepet banget emang. Sayang Dewi Fortuna pergi dari Iannone. Di lap keenam ia kehilangan kendali atas motornya dan jatuh ke gravel. Percikan api sampe keluar dari Motornya. Seri Qatar selesai buat Iannone. Hampir berbarengan dengan Iannone, Cal Crutchlow pun bernasib sama, ia jatuh dan out dari balapan.
Jatuhnya Iannone membuat Dovi memimpin balapan, tapi Lorenzo mengancam di belakangnya. Sementara Vale di posisi 4 berusaha menekan motornya untuk membabat selisih waktu dengan Marquez. Aksi saling kuntit berlangsung selama beberapa lap. Posisi top 4 adalah Dovizioso, Lorenzo, Marquez dan Rossi. Balapan jadi agak garing sekarang.
[caption caption="Marquez finish ketiga (dok.motogp.com)"]
Di 10 lap tersisa, Dovi mencatat fastest lap dengan 1:55:306. Stefan Bradl menjadi pembalap selanjutnya yang jatuh. Trek Losail emang horor saat ini, di kelas Moto2 pun banyak pembalap yang jatuh juga. Gap antara Marc di posisi 3 dan Vale di posisi 4 sempat menipis menjadi 0.534 detik tapi tetap nggak ada perubahan posisi yang terjadi. Vale mencatat fastest lap 1:55281 di 8 lap tersisa. Saya nyaris ketiduran.
Di 6 lap tersisa ganti Jorge mencatat fastest lap dengan 1:55:109. Jorge makin ngacir meninggalkan Dovizioso di belakangnya. Marc yang setia menguntit Dovi akhirnya melihat celah. Di 4 lap tersisa Marq sukses overtake Dovi buat posisi dua. Ducati yang agak melambat membuat Vale mendapat kesempatan untuk menyerang. Vale kian mendekati Dovi tapi tetep.. nggak ada perubahan posisi. Bikin gemes ini liatnya.
Dovi sadar dengan kekhilafannya karena melambat, ia menekan motornya lagi dan mendekati Marquez. Sempat terjadi aksi saling salip antara Dovi dan Marquez, cuman bentar tapi. Di last lap Jorge yang makin ngacir tinggal selangkah lagi menuju juara seri Qatar. Marquez masih berusaha membabat posisi Dovi tapi nggak berhasil. Garis finish sudah di depan mata dan akhirnya Jorge finish pertama, Dovi finish kedua, Marquez ketiga dan Vale harus puas finish keempat.
Vale terlihat kurang garang dibandingkan saat free practice dan kualifikasi. Sepertinya ada salah penganturan set up dan ban. Jujur saya kecewa dengan hasil yang didapat Vale tapi Vale yang lebih tau bagaimana harus balapan. Kalau ia merasa nggak mungkin untuk menggeber motornya maka itu nggak akan dilakukan ketimbang hasilnya malah berakibat lebih buruk. I trust Vale lah ya.
[caption caption="Not today, Vale (Dokumen yamahamotogp.com)"]
Hasil Vale saya rasa juga tidak dipengaruhi dengan tidak adanya winglet di motor Vale. Jorge, Dovi dan Marquez sama-sama menggunakan winglet di motornya. Winglet atau sayap berguna untuk mengurangi tekanan angin dari depan jadi motor nggak akan wheelie dan membantu rider mengontrol motor ketika menekan gas saat keluar tikungan. Vale sendiri merasa bahwa winglet tidak berpengaruh banyak pada performa motor.