[caption caption="Buku Menu Thai Alley (Dok. Yayat)"][/caption]Street food, alias makanan ala pinggir jalan sering jadi inspirasi orang-orang yang ingin mendirikan restoran dengan cita rasa yang berbeda. Makanan khas sebuah daerah atau sebuah negara memang terkadang tidak sesuai dengan makanan yang dijual di restoran terkemuka. Seringnya makanan-makanan ala pinggir jalan malah menarik para pelancong untuk mencobanya. Rasa dan tampilan makanan ala pinggir jalan nggak kalah dengan sajian restoran terkenal. Selain itu, harganya dijamin lebih murah.
Makanan dan tampilan restoran ala street food inilah yang menginspirasi pemilik Thai Alley mendirikan restoran Thailand. Sabtu, 5 Maret 2016 kemarin saya dan beberapa Kompasianer menyambangi Thai Alley di Pacific Place dalam rangka acara KPK Gerebek Thai Alley. Manajemen Thai Alley mengundang kami untuk mencicipi beberapa menu andalan restoran ini. Thai Alley yang berdiri tahun 2012 ini selain ada di Pacific Place juga ada di Gandaria City, Puri Indah Mall dan Summarecon Mal Serpong.
[caption caption="Thai Tea (Dok. Yayat)"]
Mbak Ambar Arum selaku marketing Thai Alley memberi sedikit penjelasan tentang apa dan bagaimana Thai Alley. Makanan.. seperti tadi saya bilang di awal, mengambil menu-menu yang biasa dijual di pinggir jalan Thailand. Rasa dari menu-menu ini dipastikan cocok dengan lidah orang Indonesia yang terbiasa makan makanan pedas. Emang sih rasa makanan Thailand itu rata-rata pedas, asam, manis, gurih... samalah dengan makanan kita di Indonesia. Ketika saya tanyakan apakah ada menu ekstrem di restoran ini, mbak Ambar bilang tidak ada. Menu di restoran ini adalah menu yang “aman”. Di jalanan Thailand memang wajar kalau menemukan makanan yang ekstrem seperti kalajengking goreng, belalang goreng dan lain-lain. Khasnya memang begitu.
Untuk menjaga cita rasa Thailand yang sesuai dengan aslinya, menu di Thai Alley dimasak oleh chef asli Thailand dan dibantu oleh chef dari Indonesia. Ada 4 chef Thailand di 4 cabang Thai Alley di Jakarta plus 1 chef yang mengoordinir 4 chef lainnya. Selain itu bahan dasar makanannya pun didatangkan langsung dari Thailand. Jangan khawatir bahan makanan akan rusak di perjalanan karena waktu selama perjalanan sudah diperhitungkan dan dijamin ketika sampai di Jakarta bahan makanannya masih segar dan aman dimasak. Jadi dengan demikian dijamin deh rasanya sama plek dengan makanan di Thailand sana. Ini terbukti dengan komentar para pengunjung restoran yang bilang rasa makanannya sama dengan di Thailand.
[caption caption="Salad mangga.. asem seger (dok.yayat)"]
Thai Alley bukan cuma mengambil street food untuk menunya tapi juga mengusung konsep street food untuk interior restorannya. Ini menjawab keheranan saya yang ketika duduk di meja restoran dan melayangkan pandangan ke atas restoran hlaaa ndilalah kok kabel-kabel bersliweran. Nggak rapih amat ya ini atasnya...padahal ini kan mal terkemuka di Jakarta. batin saya. Ternyata kabel-kabel yang bersliweran ini emang sengaja pemirsah... Biar keliatan “street” banget. Makanya buat makan di sini juga nggak perlu resmi banget pakaiannya.. casual aja. Oh ya.. makanan di sini semuanya halal lho.
Thai Tea merupakan minuman yang disajikan kepada kami sesaat setelah kami datang. Sepintas tampilan Thai Tea ini seperti teh tarik, rasanya pun hampir mirip. Thai Tea dibuat dengan campuran susu makanya rasanya manis. Saya familiar dengan Thai Tea. Thai Tea bahkan sudah merambah jalanan ibu kota. Di daerah rumah saya, sudah ada beberapa anak muda membuka booth di pinggir jalan, menjual Thai Tea. Pembelinya selalu antri.. Nggak pernah sepi. Thai Tea akan jadi minuman yang booming deh beberapa waktu lagi.
[caption caption="Ayam pandan.. Gai Hor Bai Toey (Dok. Yayat)"]
Salad Mangga atau Yam Mamuang disajikan kepada kami selanjutnya. Bahan dasar hidangan ini adalah mangga yang rasanya asam segar. Terlihat potongan cabai dan bawang merah dan campuran kacang tanah goreng serta kacang mede goreng. Rasanya asam segar sedikit pedas dan kriuk-kriuk. Sungguh nulis rasa salad mangga ini bikin saya pengen ngacir lagi ke Thai Alley hihihihi. Saya bolak-balik mencicipi Yam Mamuang ini. Eh kalo makan bolak-balik mah bukan icip-icip lagi ya namanya.
Lalu ada menu ayam pandan atau Gai Hor Bai Toey yaitu sajian daging ayam yang dimasak dengan rempah-rempah dibalut daun pandan.. makanya ada rasa-rasa pandannya gitu. Disajikan dengan kuah wijen yang rasanya pedas. Daging ayamnya empuk banget dan rasa rempahnya terasa banget. Kemudian Thai Alley menyajikan mie ala Thailand atau Pad Thai. Mie ini adalah mie yang digoreng dicampur dengan toge dan telur. Mie sehat kalo saya menyebutnya.