Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rumah Kedua ala Best Western Premier La Grande

4 Maret 2016   20:01 Diperbarui: 4 Maret 2016   20:12 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kamar yang nyaman (dok.yayat)"][/caption]Bandung... adalah tujuan para wisatawan domestik terutama dari Jakarta untuk liburan saat hari libur tiba. Jaraknya yang relatif dekat, cuma 3 jam perjalanan membuat Bandung macet saat weekend, digempur para pelancong dari Jakarta.. juga kota besar lainnya. Bandung menyambut para pelancong dengan fasilitas lengkap. Hotel banyak, angkutan umum juga bermacam jenisnya, lokasi permainan sampai tempat berenang juga ada. Pak Ridwan Kamil malah menambahkan beberapa taman untuk pelancong yang menyambangi kotanya.

Dengan banyaknya hotel dan lokasi wisata yang berdiri di Bandung, otomatis membuat para pengusaha di bidang ini gencar melakukan promosi agar para pelancong mau singgah ke tempatnya. Salah satu hotel yang buat saya melakukan promosi menarik selain tampilan hotel dan fasilitas kamar yang keren punya adalah hotel Best Western Premier La Grande yang berlokasi di Jalan Merdeka 25-29 Bandung. Hotel ini berada lokasi yang strategis. Ada mal Bandung Indah Plaza di seberang hotel dan Mal BEC di belakang hotel. Jadi buat para pelancong yang nggak bisa jauh dari mal, tinggal nyebrang aja, sampe deh ke mal.

[caption caption="Perangkat makan (dok.yayat)"]

[/caption]Pada kunjungan saya dan beberapa kompasianer ke hotel ini tanggal 20-21 Februari kemarin, Pak Komang Artana selaku General Manager Best Western Premier La Grande Bandung menjelaskan bahwa hotel bintang empat ini baru soft launching pada tanggal 1 Desember 2015. Meski Best Western Premier La Grande ini baru soft launching, tapi tingkat occupancy nya adalah yang tertinggi dari semua hotel Best Western di Indonesia. Nggak heran... karena hotelnya berlokasi di tempat strategis dan kondisinya nyaman.

Hotel terdiri dari 21 lantai dengan 193 kamar dan tipe kamarnya yaitu superior, deluxe twin room, super deluxe king, junior suite dan suit. Semua lantai punya fasilitas private bathroom, flat screen tv, tea/coffee maker, sofa, clocks, towel, electric kettle, hair dryer, safe deposit box, telephone dan tentu saja free wifi. Free wifi ini meliputi seluruh area hotel tanpa kita harus sign in dan sign out kalau ada di lantai yang berbeda. Kapasitasnya adalah 20 mbps, jadi ngacir abis. Kamar yang saya tempati adalah kamar dengan twin bed, meski ada 2 ranjang plus sofa juga tapi ruangan cukup luas. Saya masih bisa koprol di dalam kamar (kalau mau).

[caption caption="Kamar dengan twin bed (dok.yayat)"]

[/caption]Di hotel ini juga terdapat ruangan untuk meeting dan executive lounge tempat para tamu ngobrol santai sambil minum-minuman beralkohol. Iya... belasan jenis minuman beralkohol tersedia di sini. Tentu saya nggak mau mencobanya... karena belum cukup umur (mesem). Fasilitas lain yang melengkapi hotel bintang 4 ini adalah restoran, kolam renang dengan air hangat 34 derajat, gym dan spa. Lengkap banget kan.

Tadi sudah saya singgung mengenai promosi menarik yang dilakukan oleh hotel Best Western Premier La Grande... promosi apakah? Hotel ini ikhlas kasih donat dan secangkir kopi hangat untuk Anda yang datang ke hotel ini setiap hari Senin. Syaratnya... Anda cukup senyum manis aja. Biasanya kan kita pasang muka ketekuk ya setiap senin... tanda I hate Monday. Nah program ini namanya Thank god It's Monday. Kalau saya tinggal di Bandung saya akan datang ke hotel ini setiap Senin pagi... lumayan dapet sarapan gratis heheheheh. Lalu promosi yang lain lagi adalah... untuk Anda yang makan di restoran minimal 250 ribu, berkesempatan meraih hadiah mobil yang akan di undi di akhir periode. Cukup makan... walaupun Anda tidak menginap di sini.

[caption caption="Salah satu menu restoran (dok.yayat)"]

[/caption]Jangan kira nama hotel yang pakai nama asing ini berarti dalemnya punya interior full barat. Best Western Premier La Grande masih mengambil budaya lokal di beberapa tampilan interiornya. Di dinding hotel bagian luar, ada motif batik pecah kopi yang lampunya akan menyala saat malam. Ini yang membuat hotel ini sangat khas diliat dari luar. Lalu motif pecah kopi juga ada di karpet hotel, langit-langit hotel dan dinding front office. Budaya lokal juga tercermin dari welcome drink yang disediakan secara gratis di lobby hotel... yaitu bandrek. Rasa bandrek yang manis bercampur dengan pedasnya jahe masih terasa di lidah saya sampai kini.

Kearifan lokal juga tercermin dari menu makanan yang ada di restoran Parc De Ville. Saat hari pertama kami datang, kami disuguhi makanan khas padang sebagai menu utama makan siang. Menu pembuka dan menu penutup campur-campur antara makanan lokal dan makanan internasional. Menu ini banyak jumlahnya. Begitu juga menu saat makan malam dan makan pagi. Banyak banget jumlahnya dan bikin saya kalap ingin mencoba semuanya. Buat Anda yang doyan makan pasti senang sekali makan di restoran ini. Mbak Aventa bilang menu makanan di restoran ini selalu berganti, terkadang ada juga menu utama masakan Italia tapi tetap saja menu lokal terselip di sana.

[caption caption="Matahari masih malu, dari jendela restoran (dok.yayat)"]

[/caption]Saya ingin makan banyak sebenarnya apadaya kapasitas perut saya terlalu imut. Rasa masakan di restoran utama Best Western Premier La Grande ini sesuai dengan level hotel yang bintang empat. Semua rasanya enak tak ada yang mengecewakan. Saat malam, ada live music di restoran ini yang menghibur tamu-tamu yang sedang makan. Live music ini sungguh menghibur saya malam itu ketika Bandung dilanda hujan deras yang membuat acara jalan-jalan ke Braga gagal total. Oh iya, sampai saya pulang, saya nggak ketemu sama chef yang memasak makanan di hotel ini, padahal saya ingin ngobrol dan sapa tau sang chef mau memberikan sedikit koleksi resepnya.

Saya sempat mencoba Aqua Zumba, senam air yang dilakukan di kolam renang, yang diadakan oleh hotel Best Western Premier La Grande. Tamu yang menginap di hotel ataupun masyarakat umum boleh mengikuti Aqua Zumba yang diadakan tiap hari Kamis dengan membayar delapan puluh ribu rupiah. Senam di dalam kolam renang yang airnya hangat itu sangat enak. Susah emang senam di dalam air, tapi justru di situlah fun nya. Senamnya diiringi lagu-lagu latin yang ceria yang mau nggak mau bikin badan bergoyang. Anda wajib mencobanya suatu hari.

[caption caption="Berenang yuk.... ada yang mengintip (dok.yayat)"]

[/caption]Kerja di bidang jasa kita dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Nggak boleh tuh wajah kita terlihat bete kalau menghadapi tamu, secapek apapun kita dan sebawel apapun tamunya. Saya yang bekerja di agen perjalanan wisata mah sering deh harus menahan emosi dan selalu tersenyum pada tamu yang komplain berat. Nah... saya sangat terkesan dengan pelayanan para staff hotel yang selalu ramah menghadapi para tamu. Mereka selalu tersenyum pada kami.

Mbak Adventa yang selalu mendampingi para kompasianer selama dua hari kami menginap di sana juga selalu ramah dan nggak bosan menjawab pertanyaan para kompasianer juga nggak marah dengan candaan teman-teman. Pak Komang Artana juga friendly dan gaul abis. Nggak ada jarak antara beliau yang merupakan General Manager hotel terkemuka ini dengan kami para blogger. Keramahan mereka berdua dan para staff hotel Best Western Premier La Grande sungguh nggak bisa saya lupakan.

[caption caption="Suasana Parc De Ville saat sarapan (dok.yayat)"]

[/caption]Tentu nggak cukup mempromosikan hotel hanya berbekal keramahan dan fasilitas. Di sinilah managemen di bawah asuhan pak Komang Artana harus berpikir kreatif. Pak Komang Artana membuka diri dengan para komunitas yang ingin bekerjasama dengan hotelnya. Kiprahnya mengundang para blogger dan media ke hotelnya kemarin menjadi salah satu cara juga buat pak Komang Artana dan tim mengenalkan hotelnya. Bahkan Pak Komang Artana mendapat masukan dan ide-ide kreatif mengenai cara mempromosikan hotel dari para blogger.

Untuk menjadi hotel yang berbeda pak Komang Artana dan timnya membuat paket jalan-jalan buat para tamu. Kemarin kami diajak melihat perkebunan teh di Malabar. Kami diajak menikmati suasana jalan-jalan di antara tanaman teh sekaligus belajar mengenai the itu sendiri. Kenapa teh? Karena di Bandung terletak pabrik the Malabar yang menjadi pemasok utama teh ke luar negeri. Lagipula jalan-jalan sambil shoping sudah biasa, jalan-jalan yang edukatif masih sedikit dilakukan oleh para penggiat pariwisata.

[caption caption="Selamat datang (dok.yayat)"]

[/caption]Pabrik teh Malabar yang dibawahi oleh PT Perkebunan Nusantara VIII berjarak kira-kira tiga jam dari hotel Best Western Premier La Grande, kalau tidak macet. Saya tertegun ketika sampai ke pabrik teh Malabar, gedungnya sudah tua dan cara mengolah tehnya pun dibantu dengan manual, dengan mesin-mesin yang juga sudah tua. Tapi teh yang dihasilkan pabrik ini sudah diekspor ke seluruh dunia. Itu berarti kualitas teh dari pabrik ini bukan kualitas main-main. Wajar... karena kualitas teh diawasi dengan ketat oleh pak Jani yang sebagai quality control yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Perjalanan dan pelajaran yang saya dapat dari pak Jani akan saya tulis di tulisan selanjutnya.

Saya mengakhiri akhir minggu di Best Western Premier La Grande dengan rasa puas. Saya yakin teman-teman lainpun merasa demikian. Sebenarnya sayaa masih ingin berenang setelah tiba kembali di hotel. Mbak Adventa dan pak Komang pun menawarkan kami makan malam dulu sebelum pulang. Di hotel ini memang peraturan untuk check in dan check out tidaklah ketat. Tamu boleh last check in dan last check out. Pak Komang Artana bilang, ia ingin Best Western Premier La Grande menjadi rumah kedua bagi para tamunya sehingga ia ingin para tamu merasa nyaman di hotelnya.

Sayangnya perjalanan menuju Jakarta berpotensi macet jadi setelah tiba di hotel kami langsung bersiap untuk kembali ke Jakarta. Tapi pengalaman selama dua hari satu malam di Best Western Premier La Grande membuat saya mengakui bahwa keinginan pak Komang Artana untuk menjadikan hotel ini sebagai rumah kedua untuk para tamunya telah terpenuhi.

[caption caption="Menyambangi Bosscha (dok.yayat)"]

[/caption]

[caption caption="Hijaunya teh... abaikan yang narsis itu (dok.yayat)"]

[/caption]

[caption caption="Sebuah sudut kamar (dok.yayat)"]

[/caption]

[caption caption="Sayang untuk dimakan (dok.yayat)"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun