Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mbak Lucy Wiryono dan Mas Joni Lono tentang Jurnalis dan "Konspirasi" MotoGP

6 November 2015   20:45 Diperbarui: 6 November 2015   22:58 3871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis Sore, 5 Nopember 2015 kemarin saya beruntung diajak kopdar oleh dua host MotoGP Trans7 idola saya yaitu mbak Lucy Wiryono dan mas Joni Lono Mulia. Mestinya sih ada om Matteo Guerinoni juga, sayangnya beliau ada urusan hingga absen di kopdar ini. Bukan saya aja yang diajak ketemuan, beberapa admin fanbase rider MotoGP di Jakarta diundang juga, tapi yang bisa hadir hanya admin fanbase Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo plus mbak Adek Saras jurnalis MSports.net selaku pencetus acara.

Kopdaran ini diadakan di resto Holycow Citos, restonya mbak Lucy Wiryono di suasana yang santai aja. Obrolan sudah pasti berkisar tentang dunia balapan MotoGP, mumpung suhu nya ada di situ. Banyak banget ilmu yang saya dapat dari obrolan santai ini. Mbak Lucy seperti apa adanya yang terlihat di TV, ramah dan baik banget, nggak pelit sharing. Mas Joni Lono pun demikian juga, ramah dan asyik banget sharingnya. Berikut ini saya tuliskan beberapa hasil obrolan kami kemarin :

Mbak Lucy tentang pengalaman meliput seri Phillip Island

Mbak Lucy bersama mas Median dan mas Tedjo dapat kesempatan dari Trans7 untuk meliput seri MotoGP Phillip Island. Mbak Lucy seneng banget dapat kesempatan ini. Mbak Lucy bilang bahwa panitia Phillip Island sangat helpfull. Ada peristiwa menyedihkan, saat race day ibunda mas Tedjo sang kameramen Trans7 wafat. Mas Tedjo sudah pasti shock. Panitia yang mengetahui soal ini membantu mas Tedjo untuk dapetin tiket pulang. Bahkan panitia sampai bolak balik tanya apa yang mas Tedjo butuhkan.

Tiket helicopter dari Phillip Island ke Melbourne yang seharga USD 450 dikasih gratis sama panitia. Tapi akhirnya mas Tedjo memutuskan buat nggak pulang dan tetap bertugas. Akhirnya kita bisa lihat liputan livenya di Trans7. Mbak Lucy juga terkesan dengan para penonton Phillip Island. Mereka rela camping di sekitar sirkuit demi menunggu balapan MotoGP dan warga sekitar sirkuit menyambut para penonton dengan hangat. Saat balapan selesai dan penonton beranjak pulang para warga duduk di depan rumahnya sambil minum bir dan teriak “thanks for coming!” kepada para penonton MotoGP yang berjalan pulang.

Mbak Lucy dan mas Joni Lono Mulia tentang jurnalis yang meliput MotoGP

Pasti kita menganggap jadi jurnalis yang meliput MotoGP itu enak, bisa ketemu para rider dan poto bareng, tapi pada prakteknya beda. Kata mbak Lucy dan mas Joni, meliput langsung MotoGP itu emang berkesan banget tapi kita nggak bisa sesukanya poto bareng para rider. Emang sih nggak ada aturan tertulis bahwa jurnalis MotoGP itu nggak boleh poto bareng para rider, tapi secara etika pekerjaan nggak bisa seperti itu. Kalo ada jurnalis yang centil minta foto bareng atau rusuh, sampe kapanpun media nya akan diinget oleh para jurnalis di situ. Bikin nama jelek kan.

Mbak Lucy dan mas Joni cerita bahwa jurnalis MotoGP luar negeri tuh professional banget sama pekerjaanya. Bener-bener kerja cari berita, gitu ada berita langsung tuh dipublish di medianya masing-masing. Maka para pembaca mendapat berita yang fresh from the oven. Jurnalis MotoGP terbagi dua yaitu jurnalis berita dan fotographer MotoGP. Posisi mereka di media center itu beda. Trus jurnalis MotoGP juga terbagi lagi antara jurnalis yang boleh meliput semua hal di MotoGP dan ada juga jurnalis yang dibatasi. Jurnalis yang medianya merupakan media resmi MotoGP boleh meliput semuanya, Trans7 termasuk dalam media resmi MotoGP. Bangga dongggg…

Lalu untuk Fotographer MotoGP terbagi lagi berdasarkan merk alat yang digunakan misal merk Canon, Pentax dll. Merk itu semacam agama di kalangan fotographer. Tempat fotographer yang pakai kamera Canon nggak bisa campur dengan tempat fotographer yang pakai Pentax. Teman saya, Adek Saras yang jurnalis MSports net cerita, ada seorang fotographer yang dimintain tolong buat motret nggak mau gara-gara kamera yang digunakan adalah Canon. Sebegitunyaaaa….

Mbak Lucy dan mas Joni tentang Konspirasi Rossi – Marquez – Lorenzo

Ngobrol soal Sepang Clash, mbak Lucy dan mas Joni mengutarakan soal teori konspirasi yang cukup bikin saya makjlebbbb (halah lebay). Dicurigai ada konspirasi di balik insiden itu karena balapan Vale bukan seperti yang biasanya sejak Phillip Island. Puncaknya di Sepang, saat press conference Vale langsung menuduh Marquez membantu Lorenzo, nggak biasanya Vale komen seperti ini. Lalu saat balapan Sepang Vale terlihat esmosi jiwa banget.

Kali-kali aja ada deal-deal antara Lorenzo, Rossi dan Marquez mengenai ini. Tujuannya apa? Ya kali buat naikin rating MotoGP gitu karena sejak insiden Sepang Clash, orang yang nggak pernah nonton MotoGP aja jadi ngomongin Rossi dan cari-cari berita soal MotoGP. But… ini semua cuman sekedar dugaan tanpa dasar. Jangan diambil hati apalagi diambil jantung. Intinya adalah.. jangan terlalu ngikutin esmosi jiwa kalo ngomongin insiden Sepang, sampe tawur segala. Sapa tau saat kita tawur ternyata para ridernya lagi ngopi bareng.. ya apa ya.

Mbak Lucy dan mas Joni tentang bagaimana harusnya jadi host MotoGP

Mbak Lucy dan mas Joni adalah penyuka MotoGP sejak lama. Mbak Lucy suka baca berita-berita MotoGP, mas Joni yang basicnya adalah wartawan otomotif pun demikian juga. Maka ketika keduanya tampil di TV, ulasan-ulasan soal MotoGP mengalir aja karena keduanya punya pengetahuan tentang itu dan para penonton suka melihatnya.

 

Semestinya jadi host MotoGP emang kudu begitu. Membawakan sebuah acara harus ada persiapan sebelumnya. Apalagi acara olahraga semacam MotoGP yang penontonnya fanatik dan pinter-pinter. Searchinglah berita-berita MotoGP biar nggak gagap waktu siaran dan memberikan informasi yang benar. Lalu bisa bikin komunikasi interaktif dengan narasumbernya hingga siaran jadi nggak garing. Walaupun mbak Lucy dan mas Joni adalah fans berat Valentino Rossi tapi kalo lagi nge host keduanya berusaha tidak memihak sang idola. Yang namanya netral itu kudu tetap dijaga, kan jadi host MotoGP bukan jadi host nya Rossi.

Inilah beberapa hal yang bisa saya tulis sekarang ini, masih banyak yang ingin saya tulis diantaranya kenapa mbak Lucy begitu ngefans sama Valentino Rossi, kenapa mbak Lucy lebih sering dipanggil “mbak MotoGP”, pendapat mbak Lucy dan mas Joni tentang Matteo dan lain-lain. Saya akan tulis di tulisan berikutnya.. kalo semuanya ditulis di sini nanti kepanjangan… ntar Anda ngantuk lagi bacanya.. tunggu aja yaaaa…

 

Foto : Koleksi pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun