Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Indonesia Gelar MotoGP di 2017? Antara Mimpi dan PHP

21 Mei 2015   19:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:44 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384763" align="aligncenter" width="576" caption="Masih pesimis liat rider-rider ganteng ini balapan di sini (dok.motogp.com)"][/caption]

Kemarin, 20 Mei 2015, Jakarta kedatangan tamu special. CEO Dorna, penyelenggara MotoGP, yaitu Carmelo Ezpeleta dan Javier Alonso, Managing Director of Events Area Dorna datang ke Jakarta kemarin. Ada urusan apakah para petinggi ini datang? Yang pasti sih bukan karena mau nengokin saya tapi untuk menjajaki kemampuan Indonesia menggelar balapan MotoGP.

Udah lama banget ada wacana dari Direktur Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto, agar Indonesia bisa menggelar balapan MotoGP lagi. Balapan MotoGP pernah digelar di Indonesia tahun 1996 dan 1997. Masa itu, Valentino Rossi lagi unyu-unyu nya. Wacana pak Tinton Soeprapto disambut oleh menteri pariwisata kita, pak Arief Yahya juga tentu saja Menpora, pak Imam Nahrawi.

Pak Arief Yahya berkepentingan untuk mengadakan balapan MotoGP di sini karena akan menarik para wisatawan buat datang ke Indonesia dan pastinya akan menambah devisa negara. Sebenarnya Indonesia juga punya peran penting di kancah motoGP. Penggila MotoGP dari Indonesia itu luar biasa banyaknya dan rata-rata adalah penggemar fanatik. Inilah yang membuat Dorna melirik Indonesia, selain soal Indonesia itu penjualan motornya juga tinggi banget.

Tapi tentu nggak segampang itu buat Indonesia masuk ke kalender balapan MotoGP. Wacananya sih Indonesia pengen masuk ke kalender MotoGP 2017. Hanya 3 tahun buat persiapan, mungkin kah? Untuk membangun sirkuit baru yang sesuai dengan standar FIM tentu sangat sulit. Kudu di cari di mana lokasi pembuatan sirkuit ini. Jadi harapan satu-satunya adalah mengadakannya di sirkuit Sentul, Bogor.

[caption id="attachment_384764" align="aligncenter" width="485" caption="Indonesia Road to MotoGP 2017? (dok.motogp.com)"]

14322096401412597158
14322096401412597158
[/caption]

Kudu ada perbaikan besar-besaran di Sentul kalo mau ngadain balapan kelas Internasional. Ada standar khusus dari FIM yang harus dipenuhi oleh sirkuit yang akan menggelar gelaran MotoGP. Standar itu menyangkut standar keselamatan, fasilitas sirkuit, fasilitas penonton dan lain-lain. Untuk menggelar balapan grandprix sekelas MotoGp atau F1, sebuah sirkuit harus mencapai grade A. FIM sendiri punya 6 macam grade, yang tertinggi adalah grade A dan yang terendah adalah grade E. Superbike bisa balapan di grade B.

Buat memperbaiki Sentul menjadi sirkuit grade A tentu butuh biaya yang sangat besar. Biaya besar itu dalam realisasinya akan keluar lebih besar lagi. Yaaaa kan tau kalo pengeluaran dana di sini bisa berkali lipat karena banyak yang minta jatah kan. Mampukah pemerintah Indonesia menyediakan dana? Kalaupun ada sponsor, tentu aja sponsor ini nggak 100% mengeluarkan dana, tetep aja pemerintah harus ngeluarin dana juga.

Selain dari sisi sirkuit, dari sisi penyelenggaraan juga ada standarnya. Menyelenggarakan balapan kelas Internasional harus ditangani dengan professional. Saya sih bukannya menilai kalo orang-orang di sini tidak professional ya, tapi korupsi bisa membuat orang tidak professional. Kondisi politik kita juga makin memperparah itu. Saya pernah mengulas habis soal ini di tulisan saya soal MotoGP, politik dan korupsi di Indonesia.

Ada dua slot jatah sirkuit yang akan masuk ke kalender balap MotoGP 2017. Austria udah mengambil 1 slot dari 2 jatah itu. Thailand sedang mengincar sisa 1 slot tadi. Sorry to say, Thailand jauh lebih siap dari Indonesia. Thailand punya sirkuit yang telah berstandar grade A yaitu sirkuit Chang di Buriram. Tanggal 22 Maret kemarin sirkuit Chang sukses menggelar Superbike. Saya pesimis Indonesia akan menang duel head to head dengan Thailand berebut jatah MotoGP 2017.

[caption id="attachment_384765" align="aligncenter" width="576" caption="Kapan bisa desak-desakan minta tandatangan begini? ngimpi! (dok.motogp.com)"]

14322097291828091754
14322097291828091754
[/caption]

Di socmed, para netizen penggila MotoGP ramai mengomentari kedatangan Ezpeleta dan wacana penyelenggaraan MotoGP di Indonesia. Akun official MotoGP sendiri udah masang hashtag #RoadtoIndonesia2017. Sebagai penggila MotoGP saya sih seneng-seneng aja kalo MotoGP bener-bener diadakan di sini. Cuman terlalu cepat kalo 2017 sih. Nggak keburu deh persiapannya.

Mungkin kalo 10 tahun lagi bolehlah, jadi Sentul bener-bener jadi sirkuit Internasional kebanggaan Indonesia dan kondisi politik di Indonesia lebih baik serta korupsi berkurang. Tapi 10 tahun lagi belum tentu Valentino Rossi masih balapan. Jadi percuma MotoGP diadakan di Sentul, wong saya nggak nonton juga. PHP lagi? Lah…. Emang kapan pemerintah kita nggak PHP?

Sumber : msports.net

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun