Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Masuk Tivi dan Suara Habis

27 Oktober 2014   22:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:32 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350139" align="aligncenter" width="640" caption="Motor Honda yang dipajang di booth Honda (dok.yayat)"][/caption]

Kelar minta tanda tangan pembalap, saya dicolek teman yang suaminya kerja di Trans 7. Dia menawarkan saya buat di-interview oleh suaminya. Suaminya memang kerja di Trans 7 di bagian liputan soal MotoGP. Kemarin suaminya bertugas di Sepang dan butuh narasumber buat ngacak-ngacak Highlight MotoGP. Masuk tipi? Siapa takut? Cuman saya rada nggak pede doang karena muka kucel akibat desak-desakan setelah minta tanda tangan para rider. Semacam nggak pede gitu.. halah.

Tapi karena teman dan kesempatan yang nggak tau kapan akan ada lagi saya iyakan. Jahatnya saya adalah saya lupa siapa nama suami sang teman. Jadi kita sebut aja dia Mawar..  eeehhhh Mas Reporter. Menunggu agak lama karena Mas Reporter juga lagi ngejar rider yang baru saja selesai memberikan tanda tangan.

[caption id="attachment_350143" align="aligncenter" width="640" caption="Marc balik ke pit setelah press conference (dok.yayat)"]

1414397072756456179
1414397072756456179
[/caption]

Akhirnya Mas Reporter datang bersama kameramennya. Saya minta temen-temen buat mendampingi saya, tapi sedikit yang mau. Beberapa temen perempuan nggak pede masuk tipi karena merasa kucel gitu hihihihi. Di tipi saya disuruh teriak-teriak nyebut nama Rossi, buat nyemangatin Rossi gitu, lalu ditanya berapa kali saya datang ke Sepang, dari komunitas apa dan ditanya siapa jagoan saya. Pertanyaan yang terakhir ini emang aneh. Secara saya pake atribut Rossi, teriak-teriak nama Rossi masa jagoan saya Marc Marquez?

Saya nggak tau gimana hasil rekamannya yang katanya akan ditayangkan di highlight MotoGP minggu besok. Cuman setelah selesai rekamannya saya ngerasa saya tuh lebay banget. Kenapa nggak jaim ria di tipi coba. Penyesalan emang selalu datang belakangan. Sebagai hadiah buat Mas Reporter yang udah wawancara saya, dia saya kasih kaos Kompasiana. Kaos Kompasiana dititip admin buat dikasih ke para rider, tapi crowded gitu suasananya jadi saya kasih ke Mas Reporter, nggak apa-apa ya Mas Admin?

Kelar rekaman saya dan teman-teman lalu jalan menuju sirkuit buat menonton sesi kualifikasi. Sepanjang jalan menuju trek banyak booth yang menjual produknya. Ada KTM, VR46 Apparel, Hinda, Monster Energy, AGV dll etc dsb. Buanyaakkkk banget. Ini memang sekedar balapan tapi penjualan produk juga. Nggak ada booth-booth yang sepi, semua full.

[caption id="attachment_350145" align="aligncenter" width="640" caption="Vale menuju trek (dok.yayat)"]

1414397207732090396
1414397207732090396
[/caption]

Saya mulai lelah setelah berdiri 3 jam nungguin tanda tangan rider jadi saya dan teman-teman fokus menuju sirkuit. Di pemeriksaan tiket bukan cuma tiket kami yang diperiksa, tapi tas juga. Nggak boleh bawa makanan dan minuman ke dalam sirkuit. Lah kalo haus gimana? Tenangggg… di dalam area sirkuit banyak penjual makanan dan minuman. Ada A&W, McD, satay, burger dll tapi ya harganya mahal. Sebotol air mineral yang di lokasi hotel dijual RM 1 aja di sini dijual seharga RM 3 hikkssss.

Akhirnya saya bisa duduk manis tepat di seberang paddock Yamaha. Saat FP4 berlangsung mas Vale keluar dan oh my God… jantung saya langsung deg-degan dan tangan kejang. Padahal juga jarak saya sama Vale jauuhhhh. Penonton di tribun langsung riuh waktu Vale keluar paddock menuju trek. Ini bedanya antara nonton langsung sama nonton di depan tipi. Kalo nonton langsung kita bisa ikutan teriak, siap-siap suara habis karenanya.

Pas Vale naik motor kami teriak, Vale naik motor menuju trek kami teriak lagi. Pas Vale lewat di depan kami dengan kecepatan 300 km per jam kami teriak pula. Padahal apa denger gitu Mas Vale diteriakin begitu hahahaha tapi seru, sumpah seru. Bukan cuman teriak juga sih, tapi mengibarkan bendera VR46 segede-gede gaban.

[caption id="attachment_350146" align="aligncenter" width="640" caption="Handuk VR46 yang bikin ngeces (dok.yayat)"]

14143972781942515866
14143972781942515866
[/caption]

Eh tapi fans rider lain, terutama Marc Marquez heboh juga lho. Saingan heboh sama fans Rossi. Tapi nggak ada tuh yang gontok-gontokan. Yang ada juga kalo fans rider lain teriak maka fans Rossi harus teriak lebih kenceng lagi. Ya pasti habis kan suaranya. Akhirnya Marc Marquez meraih pole position lagi diikutin sama Dani Pedrosa di tempat kedua dan Jorge Lorenzo di tempat ketiga. The Doctor kudu start dari posisi enam. Not bad.. really not bad.

Selesai kualifikasi saya dan teman-teman balik menuju pangkalan bis yang akan membawa kami ke KLCC. Ngapain? Ikuti tulisan saya selanjutnya ya..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun