Mohon tunggu...
Faras Mentari Rasidin
Faras Mentari Rasidin Mohon Tunggu... -

Bersyukur diciptakan sebagai manusia dan ingin bermanfaat bagi banyak manusia lainnya. Saat ini berbakti dengan menjadi guru untuk anak-anak sekolah dasar. Senang belajar tentang banyak hal kepada siapa saja yang mau membagi ilmunya. Mempunyai banyak impian, salah satunya membangun taman yang benar-benar taman, tempat membaca bagi semua. Sedang belajar berbagi (termasuk juga perasaan) lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hampir Berakhir

22 Oktober 2010   05:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:12 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau pun tampak tertatih mengimbangi

Betapa kita telah menjaga luka terlalu lama

Entah karena tak percaya pada kejujuran

Keengganan kita untuk terbuka

telah tebal dibalut oleh kesungkanan dan ketakutan

Bila memang berharga untuk dilanjutkan

Mengapa ragu luar biasa merajai sukma

Bila memang pantas untuk diperjuangkan

Adakah engkau hadir sebagai satria

Dan memintaku menjadi srikandinya

Atau memang tak kan pernah ada lagi medan pertempuran

Sebab jiwa kita telah binasa dimangsa oleh  kehampaan


10 April, tahun 2009, jam 19.30 di pondok betung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun