Nyaris semua sendi kehidupan terpengaruh wabah ini. Tak mengenal apa profesi mereka, bahkan guru sekalipun yang dipandang sebagai profesi mulia. Istitin dan Wasrifah merupakan beberapa guru yang perekonomiannya terdampak imbas Covid-19. Pasalnya, gaji yang didapatkan tak penuh seperti mengajar langsung ke sekolah. Apalagi saat ini suami Istitin yang berprofesi menjadi pengemudi ojek di sekitaran Pasar Tanah Abang tak lagi bekerja setelah pasar ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Hal serupa dirasakan Wasrifah, guru di salah satu sekolah di Kampung Bali, Tanah Abang. Sejak sekolah diliburkan, Wasrifah mengajar secara daring ke murid-muridnya. Ia mengajar di dua sekolah berbeda, namun salah satu sekolah tempatnya mengajar diliburkan total.
"Pendapatan sekarang ini berkurang banget. Pendapatan suami saja juga berkurang, jadi ya harus pintar-pintar kelola uang," tuturnya.
Suami Wasrifah merupakan pedagang peralatan jahit di Pasar Gandaria. Penjualannya kini semakin berkurang karena di hari biasa pun pembelinya juga tak banyak. Kondisi ini yang membuat pemenuhan kebutuhan keluarga Wasrifah semakin berat. Terlebih iuran sekolah ketiga anaknya terus berjalan walau kegiatan belajarnya diliburkan untuk sementara.
Biasanya, tiap bulan mereka dibayar lebih kurang Rp600 ribu. Mereka merupakan guru honorer yang jika tak mengajar, gajinya akan dipotong Rp5 ribu per pertemuan. Walau tak seberapa, Istitin tetap merasa bersyukur atas penghasilannya. "Bisa melihat anak-anak belajar saja saya sudah senang," ungkapnya.
4. Kakek Aran, Penjual Kayu Bakar
Selain itu, musim hujan seakan jadi masa paling sulit bagi Aran dan cucunya, Rumah yang ditinggali mereka pun mudah ditembus air hujan karena lubang. "Kalau musim hujan sama banjir kadang numpang berteduh di tempat tetangga," ungkapnya.
Aran merupakan salah satu penerima manfaat bantuan dari Operasi Beras Gratis tahap awal. Pendistribusian dilakukan di daerah Balangan, Tanah Bumbu, Tanah Laut. "Alhamdulillah ada bantuan, bisa buat makan besok," ungkap Aran terharu.
5. Aceng - Tukang becak