Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Longsor Ponorogo Bergegas ke Longsor Nganjuk

17 April 2017   13:57 Diperbarui: 17 April 2017   23:00 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[img]https://newsroom.act.id/upload/2017/04/whatsapp_image_2017_04_11_at_21.19.07.jpeg[/img]

Dari Ponorogo Bergegas ke Nganjuk,

Berlanjut ke Nganjuk, medan longsoran yang dihadapi pun tak beda jauh. Material longsor di Nganjuk menimbun badan sungai dengan ketinggian mencapai 10 meter. Longsoran ini pun membendung sungai, memicu kemungkinan bencana baru berupa banjir bandang.

Luas area longsoran di Desa Kepel Nganjuk mencapai tiga hektare, bukan area yang sempit. Area yang longsor ini sebelumnya adalah wilayah perkebunan cengkeh dan mangga yang ditanami oleh warga Desa Kepel.

Nahasnya, lima penduduk yang tertimbun longsoran merupakan anak muda berusia belasan tahun yang ketika itu dilaporkan sedang ber-selfie (swafoto) dengan latar bukit yang longsor. Rupanya sebelum longsor besar di Desa Kepel Ahad kemarin, bukit sekitar telah menjadi destinasi wisata warga sekitar untuk mengabadikan longsor pertama yang sudah terjadi sejak beberapa hari sebelumnya.

[img]https://newsroom.act.id/upload/2017/04/longsor_nganjuk__6_.jpeg[/img]

“Kabarnya anak-anak yang tertimbun longsor ini sedang selfie di dasar jurang dalam. Mereka nekat turun ke dalam jurang untuk mendapatkan gambar video terdekat dari titik longsor pertama, tapi akhirnya longsor susulan terjadi dan menimbun mereka seketika,” terang Jahid.

Sejak Ahad (9/4) sampai dengan Selasa (11/4) kemarin, Tim Relawan ACT masih bertenaga untuk melanjutkan pencarian korban longsor Nganjuk. Aksi pencarian pun dibarengi dengan pembuatan jalur air untuk mengalirkan genangan longsor yang membendung sungai.

“Kendala paling berbahaya longsor susulan masih sangat rawan, longsoran juga masih membendung sungai dan bisa berakibat banjir bandang kalau air tidak dialirkan,” kata Lukman Solehudin, punggawa senior dari Tim Emergency Respons ACT.

[img]https://newsroom.act.id/upload/2017/04/whatsapp_image_2017_04_11_at_21.18.56.jpeg[/img]

Hingga Rabu (12/4) kabar terkini dari Nganjuk mengatakan lima korban longsoran belum juga ditemukan. Meski sudah berhari-hari berjibaku dengan tanah merah longsoran, bergegas dari Ponorogo ke Nganjuk, bertemu dengan kendala longsor yang sama, tapi tim ACT di lokasi kejadian belum menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun