Butuh waktu pulihkan sisa banjir Kabupaten Limapuluh Kota
Satu pekan setelah banjir bandang hantam Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu – Ahad (11-12/3) kemarin Tim Emergency Response Banjir Pangkalan masih bertahan di lokasi kejadian. Aksi tetap dilanjutkan, berfokus pada urusan bersih-bersih sisa banjir dan distribusi logistik untuk warga terdampak banjir.
“Tim bersih-bersih lumpur banjir. Juga membongkar rumah warga yang hampir ambruk diterjang banjir seminggu lalu. Lokasi aksi bersih-bersih kali ini dilakukan di Jorong Pasar Usang. Lumpur di ubin dan tembok rumah sudah mulai mengering, butuh tenaga ekstra untuk membersihkan,” kata Kusmayadi leader Tim Emergency Response ACT untuk banjir Pangkalan.
Untuk kembali pulih, ada rentang waktu panjang yang harus dijaga ritmenya dan diselesaikan sampai tuntas. Mayoritas warga di Kecamatan Pangkalan – lokasi terdampak banjir terparah – belum bisa melanjutkan aktivitas hariannya. Kebutuhan pokok belum bisa dipenuhi secara mandiri. Maka dari itu, kebutuhan logistik berupa makanan dan kebutuhan harian masih sangat diperlukan.“Makanan dan kasur kini sangat dibutuhkan untuk memulihkan Kecamatan Pangkalan, Limapuluh Kota. Kasur warga hampir seluruhnya basah dan lembap. Tidak mungkin layak digunakan lagi,” ungkap Kusmayadi.
Sabtu – Ahad (11-12/3) kemarin aksi distribusi logistik ACT sampai ke empat titik yang berbeda, meliputi Jorong Koto Panjang (60 kk/150 jiwa), Jorong Lubuk Nago (55 kk/130 jiwa), Jorong Lakuak Gadang (30 kk/80 jiwa), Jorong Pasar Usang (30 kk/70 jiwa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H