Perang Suriah dilihat dari sisi manapun menyimpulkan pada satu kondisi: perang telah membawa penderitaan yang luar biasa pada jutaan masyarakat Suriah. Selama bergulirnya perang beberapa tahun terakhir, tanah Suriah hanya menjadi arena tampilnya ego antara Sang pemimpin Suriah Bashar al Assad dengan kelompok militan yang punya cita-cita menguasai Irak dan Suriah: ISIS.
Perang Suriah tak membawa kebaikan apapun bagi penduduk Suriah. Bahkan karena konflik Suriah yang berlarut-larut telah memicu gelombang eksodus manusia terbesar pasca Perang Dunia ke II. Jutaan masyarakat Suriah memilih pergi dari negaranya, berharap suaka penduduk dari negara-negara di Eropa dan Amerika. Kini jutaan dari mereka pun masih tak tentu nasibnya. Hidup di dalam tenda-tenda pengungsian sepanjang perbatasan Turki-Suriah.
Ketika melihat lagi penyebab utama dari perang yang terjadi di Suriah, semua mata dunia pasti tertuju pada kelompok militan ISIS. Kelompok teroris yang membawa nama-nama agama padahal sama sekali apa yang telah dilakukannya di Irak dan Suriah bukan membela agama.
Publik pun kemudian bertanya-tanya, untuk menjalankan operasi militannya yang luar biasa ekstrem, dari mana kah ISIS mendapatkan kucuran dana?
Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis mengutip lansiran dari laman National Geographic. Natgeo menuliskan, sebuah laporan terbaru yang dirilis di akhir tahun 2015 ini mendaftar dengan jelas dari mana ISIS mendapatkan dana operasi militan mereka setiap bulannya? Ada laporan yang menyebutkan, setiap bulannya ISIS mendapatkan kucuran dana hingga mencapai 80 juta Dollar AS. Sebuah angka yang jelas sangat fantastis bagi urusan dana operasi teroris! Darimana ISIS mendapatkan dana sebanyak itu?
Berdasarkan laporan dari IHS Inc, sebuah lembaga keuangan yang berbasis di Inggris, ISIS mendapatkan dana besar untuk menjalankan operasinya dari berbagai usaha, baik ilegal maupun legal. IHS Inc yang melakukan riset mendalam tentang ISIS ini menyebutkan sekitar 50 persen pendanaan ISIS berasal dari aset rampasan perang dan pungutan pajak yang sangat tinggi di wilayah-wilayah Suriah yang telah mereka kuasai.
Kemudian, 43% uang pendanaan ISIS lainnya didapatkan dari penjualan minyak. Seperti yang diketahui, ladang minyak yang berhasil dikuasai ISIS banyak tersebar di wilayah kekuasaannya di Irak dan Suriah. Lalu 7% pendanaan lainnya didapatkan ISIS dari penjualan dan penyelundupan narkotika ke wilayah-wilayah Eropa dan Timur Tengah, penjualan listrik di wilayah yang mereka kuasai, serta beberapa bantuan dari pihak lain yang mendukung ISIS.
Seorang analisis senior di IHS, Columb Strack menyebutkan bahwa ISIS tidak seperti Al Qaeda, ISIS tidak tergantung pada uang dari donatur-donatur asing. Ini agar mereka terhindar dari pengaruh para donatur, sehingga ISIS mampu bergerak bebas menjalankan apapun misi yang dikeluarkan oleh komanda mereka. (cal)
img : dailysignal.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H