Gejolak perang di Suriah nampaknya makin memanas ketika dunia memasuki fase akhir tahun 2015. Bukan tanpa alasan, serangan udara militer Turki yang menembak jatuh pesawat jet Rusia di dekat perbatasan antara Suriah dan Rusia telah membuka kembali luka lama dalam perang dingin tahun 50’an silam. Kini arena perang Suriah tak hanya menjadi persaingan kekuatan antara ISIS dan militer Rusia serta militer negara-negara anggota NATO saja. Namun perlahan sudah mulai berubah menuju pertempuran konflik dan adu ego antara negara-negara blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan negara-negara blok timur yang dipimpin oleh Rusia.
Namun di antara gejolak perang Suriah yang malah semakin memanas, kabar baik datang dari kebijakan baru negara Uni Eropa. Dari lansiran CNN dilaporkan, di awal pekan pertama bulan Desember 2015 ini, Uni Eropa akan membuka keran kebijakan baru yang menerima hingga 500 ribu pengungsi Suriah. Nantinya setengah juta pengungsi Suriah ini akan dipindahkan dari kamp pengungsian orang-orang Suriah di Turki. Kebijakan ini diketahui setelah dituturkan oleh Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
Namun bukan berarti Orban, sang Perdana Menteri Hungaria ini akan menerima begitu saja kebijakan baru Uni Eropa ini. Pasalnya, seperti yang sudah diberitakan oleh sejumlah media dalam beberapa bulan terakhir, Hungaria di bawah kepemipinan Orban selalu mengundang perselisihan dengan negara-negara Uni Eropa. Ia berada di kubu tang tak setuju dengan gelombang ratusan ribu pengungsi Suriah yang memasuki Eropa.
Masih dari laman CNN dikisahkan, selama beberapa bulan terakhir bahkan Hungaria mendirikan pagar besi yang menjulang tinggi sepanjang perbatasan Hungaria bagian selatan. Walau semua tekanan mengarah ke Hungaria namun tetap saja masyarakat Hungaria di bawah kepemimpinan Orban masih bersikap dingin atas gelombang pengungsi yang lari dari perang.
Berangkat dari kenyataan itu, nampaknya isu tentang keran baru yang dibukan oleh Uni Eropa demi menampung sekira 500 ribu pengungsi Suriah akan menjadi bola panas yang terus bergulir membelah-belah Uni Eropa.
Hingga hari ini, kebijakan Uni Eropa tentang pengungsi Suriah tak selalu diamini oleh anggota-anggotanya. Salah satu yang mengecam keras gelombang pengungsi adala Hungaria. Tak ada sama sekali pengungsi Suriah yang diterima oleh Hungaria. Hungaria juga menolak keras pembagian jumlah pengungsi yang menuju Jerman atau Swedia di negara mereka. (cal)
img : gettyimages
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H