Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengungkap Penyebab Ribuan Ikan Mati di Ancol dan Teluk Jakarta

2 Desember 2015   10:15 Diperbarui: 2 Desember 2015   10:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ribuan-ikan-mati-ancol

Bukan banjir Jakarta, bukan hujan deras yang menyumbat saluran air kemudian menenggelamkan jalan raya yang menjadi trending topic Jakarta di awal Desember ini. Hari ini 1 Desember 2015 media sosial ramai dengan kabar matinya ribuan ikan di Pantai Ancol Jakarta. Mereka ramai menebak-nebak dan membincangkan tentang bagaimana sesungguhnya bentuk asli dari air laut yang menggenang di Teluk Jakarta.

Kabar ini dibenarkan oleh laman Kompas.com, dilansir bahwa puluhan ribu ikan mati terdampar di sepanjang Pantai Ancol Jakarta Utara, Senin (30/11). Tak hanya ribuan tapi jumlahnya mungkin bisa menyentuh angka puluhan ribu. Ternyata, pertama kali temuan ribuan ikan mati yang mengambang dan terdampar di Pantai Ancol ini ditemukan oleh Direktorat Pol Air Polda Metro Jaya pada Senin pagi. Sontak petugas Polisi Air yang sedang bertugas menyisir sepanjang Pantai Ancol Jakarta pun terkaget dengan apa yang mereka lihat. Setelah itu, puluhan ribu ikan mati itu pun langsung diangkut dari pinggiran Pantai Ancol untuk dibuang dan dibakar di tempat pembuangan sampah. Jika dihitung berat totalnya, ribuan ikan yang mati di Ancol mencapai berat lebih dari 750 kilogram.

Lantas apa yang menjadi penyebab ribuan ikan mati di Pantai Ancol dan Teluk Jakarta?

Selama ini diketahui memang Pantai Ancol di Jakarta Utara atau Pantai Teluk Jakarta memang menjadi destinasi wisata bagi warga Jakarta yang hendak berenang di laut. Namun jangan bayangkan Laut Utara Jakarta seindah laut biru di wilayah Indonesia Timur. Pantai Utara Jakarta air lautnya berwarna kelam, bahkan seringkali mengancung racun hasil dari limbah yang dibuang oleh pabrik sepanjang aliran sungai dari hulu di Jawa Barat menuju hilir di Teluk Jakarta.

Bahkan dua hari sebelum ikan-ikan mati di Ancol, dari laman Kompas mengabarkan bahwa air laut di Pantai Utara Jakarta sempar berubah warnanya. Dari yang biasanya berwarna bening menjadi cokelat.

Pada akhirnya, Pemerintah Provinsi Jakarta pun turun tangan langsung meneliti penyebab dari matinya ikan-ikan di Pantai Utara Jakarta. Lewat Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI, akhirnya diketahui bahwa air laut di Pantai Ancol memang sudah terkontaminasi oleh racun berbahaya sejak Jumat (27/11/2015).

Ternyata racun yang mencemari Laut Ancol Jakarta adalah akibat dari lumpur di muara Sungai yang ikut terbawa ke laut. Selama ini sungai jakarta memang menjadi tempat dari segala limbah beracun. Nah limbah itulah yang terserap ke dalam lumpur sungai. Kemudian lumpur sungai yang mengandung limbah H2S (Hidrogen Sulfida), semacam gas beracun inilah yang mengalir sepanjang aliran sungai Jakarta dan bermuara di laut.

Racun yang terkandung dalam sungai Jakarta sudah mengendap sekian puluh tahun di dasar sungai dan menyerap ke dalam lumpur sungai. Racun dari lumpur merupakan akumulasi dari bermacam limbah di sungai Jakarta, limbah itu bisa berupa bahan bekas buangan pabrik, dan beberapa bengkel yang menuangkan oli dan lainnya ke sungai di Jakarta. Ironisnya Jakartaku…

(cal)

img : kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun