Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semenanjung Sinai, Lokasi Jatuhnya Pesawat Rusia Kogalymavia

4 November 2015   13:14 Diperbarui: 4 November 2015   15:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://blog.act.id/wp-content/uploads/2015/11/semenanjung-sinai.jpg

Awal November 2015 dibuka dengan sebuah tragedi yang menyentak nurani. Pesawat komersial berbendera Rusia, Kogalymavia hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Shar el-Sheikh. Pesawat akhirnya ditemukan hancur berkeping-keping, tak menyisakan satu pun korban selamat. Pesawat jatuh dan menghujam tanah di Semenanjung Sinai.

Mendadak, wilayah Semenanjung dan Pegunungan Sinai menjadi dikenal dunia. Terlebih jika dikaitkan dengan kejanggalan kasus jatuhnya pesawat Rusia ini. Beragam analisis menyebut bahwa pesawat jatuh setelah meledak terlebih dahulu di udara. Pemberontak militan yang berafiliasi dengan ISIS pun mengklaim telah menjatuhkan pesawat berbendera Rusia. Semua analisis itu menyimpulkan pada satu kesimpulan prematur bahwa Pesawat komersial Rusia itu jatuh dan menewaskan 224 penumpangnya karena serangan teroris militan ISIS di atas Semenanjung Sinai.

Selama ini memang diketahui bahwa wilayah Pegunungan di Semenanjung Sinai merupakan salah satu basis dari pemberontak militan.

Semenanjung Sinai atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Sinai Peninsula merupakan sebuah semenanjung berbentuk segitiga yang terletak di wilayah Asia Barat namun menjadi bagian dari negara Mesir di Benua Afrika. Daratan seluas 60,000 km2 (23,000 sq mi) ini dibatasi oleh Laut Tengah di utara, Laut Merah di selatan, Terusan Suez di barat, dan perbatasan dengan Israel di timur laut. Daerah ini menjadi penghubung antara benua Asia dan Afrika.

Semananjung Sinai ini hampir semuanya tertutupi oleh wilayah Padang Pasir yang tak berpenghuni. Namun di beberapa kota pesisirnya seperti Sharm el Sheikh menjadi lokasi destinasi favorit wisatawan Eropa untuk berlibur di tengah cuaca terik Laut merah.

Selama beberapa tahun terakhir, seperti yang dilaporkan oleh CNN, gejolak militan di wilayah Sinai telah menjadi pertanda paling nyata bahwa situasi politik dan keamanan di negara Mesir belum stabil. Masih teringat dalam ingatan bahwa kini Mesir dipimpin oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi, Ia memimpin Mesir setelah gerakan besar masyarakat Mesir menggulingkan mantan Presiden Mohammed Mursi. Kala itu Mursi pun memimpin Mesir setelah menggulingkan Presiden Hosni Mobarak. Gejolak politik besar-besaran telah membawa kondisi keamanan Mesir jatuh pada titik terendah.

Kini setelah Presiden berganti menjadi Abdel Fattah al-Sisi nyatanya tak membawa perubahan yang berarti.

Dilaporkan oleh CNN, di awal tahun 2015 ini misalnya. Terjadi sebuah kerusuhan besar yang bertepatan dengan peringatan empat tahun perlawanan masyarakat memberangus kebusukan Presiden Hosni Mobarak. Pada kerusuhan itu, sekitar 20 orang dinyatakan tewas.

Nyatanya memang, pemberontakan terhadap situasi politik yang masih memanas di Mesir tak hanya terjadi di wilayah Kairo di pusat Kota. Namun juga bergejolak di wilayah Semenanjung Sinai. Akhirnya kelompok militan pun tumbuh subur dan berbasis di wilayah Gurun Sinai yang berbatasan langsung dengan wilayah Gaza dan Israel.

Masih dilansir CNN, hingga tulisan ini dimuat. Ada kurang lebih 15 kelompok Militan yang mengambil basis di wilayah Semenanjung Sinai. Salah satu kelompok yang paling aktif adalah Ansar Bayt al-Maqdis, yang tahun lalu berbaiat kepada ISIS. (cal)

img : voanews

Global Qurban - Tabungan Qurban
Global Qurban - Tabungan Qurban

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun