Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tragedi Kecelakaan Malaysia Airlines: 3 Temuan Penting Pesawat MH17

16 Oktober 2015   14:03 Diperbarui: 16 Oktober 2015   14:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari setahun lalu, tragedi yang mengundang duka mendalam mengguncang publik Malaysia. Dalam jeda waktu hanya beberapa bulan, dua pesawat berbadan besar tipe Boeing 777 milik Malaysia Airlines mengalami kecelakaan fatal. Satu pesawat nomor penerbangan MH37 tujuan Kuala Lumpur-Beijing hilang kontak hingga hari ini dan belum diketahui keadaannya, satu pesawat lagi bernomor penerbangan MH17 tujan Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh hancur berkeping-keping setelah terkena senjata kelas berat ground-to-air ketika melintas di atas langit Ukraina. Kala itu, militan Ukraina sedang terlibat konflik dengan Rusia.

Nah, belum lama ini pihak Badan Keamanan Belanda merilis hasil dari investigasi atas kecelakaan pesawat Malaysia MH17. Tragedi kecelakaan Malaysia Airlines memang telah membawa duka, namun setidaknya 3 temuan penting terkait dengan tragedi pesawat Malaysia MH17 ini mampu membuktikan apa yang berada dibalik serangan mematikan ke arah Pesawat penumpang sipil ini.

  1. Pesawat MH17 jatuh karena terkena ledakan keras

Berdasarkan analisis mendalam, diketahui ternyata pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh dari ketinggian puluhan ribu kaki akibat rudal yang dikirimkan dari darat oleh militan pemberontakan Ukraina mengenai bagian kiri atas ruang kemudi Pilot. Akibatnya bagian depan pesawat tempat kedua orang pilot rusak secara struktural. Mematikan seketika kedua pilot dan menghancurkan sistem avionik. Bagian depan pesawat pun terputus dengan badan ketika masih berada di langit. Di darat, bagian depan pesawat jatuh 2.3 kilometer jauhnya dari titik terakhir yang tercatat di satelit perekam data penerbangan. Sedangkan bagian tengah, sayap dan ekor terpisah menjadi tiga bagian dan jatuh sejauh 8.5 kilometer jauhnya dari titik terakhir.

  1. Pesawat Malaysia MH17 hancur berkeping-keping setelah ditembak oleh Rudal BUK

Rudal peledak yang mengenai bagian kokpit pesawat MH17 diketahui berjenis Rudal BUK tipe ground-to-air. Artinya rudal ini ditembakkan dari daratan dan tepat sasaran ke pesawat MH17. Kemudian meledak seketika persis disebelah kokpit.

  1. Penumpang MH17 diketahui tidak sadar dengan serangan roket yang meledakkan seketika ruangan kokpit di ketinggian 30.000 kaki

Ketika Rudal BUK meledak persis di sebelah ruangan kokpit pesawat Malaysia MH17, banyak penumpang yang tak sadar dengan apa yang terjadi pada pesawat. Mengapa demikian? rudal yang meledakkan kokpit tak seketika menghancurkan seluruh badan pesawat. Dalam laporan itu disebutkan bahwa para penumpang setidaknya baru menyadari pesawat telah menukik tajam dan akan jatuh setelah satu sampai satu setengah menit pasca serangan Rudal BUK. Kesimpulan ini dikuatkan dengan hampir tak ada satupun penumpang pesawat MH17 yang mengenakan tabung oksigen dan pelampung keselamatan. Situasi beberapa menit pasca serangan Rudal BUK meledakkan kokpit sangat singkat waktunya hingga pesawat menukik tajam dan hancur berkeping-keping di tanah.

(cal)

Img : epictimes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun