Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Alasan mengapa Eropa menjadi Tanah Menjanjikan bagi Pengungsi Suriah

14 September 2015   09:18 Diperbarui: 14 September 2015   09:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan kedua September 2015 ini, pengungsi dan imigran menjadi pembahasan utama di banyak media internasional. Sebabnya satu, aliran besar ratusan ribu pengungsi Timur Tengah dan Afrika berbondong melintasi batas benua, mencari kesejahteraan dan keamanan baru di tanah Eropa, dan kemudian di terima dengan pelukan hangat oleh mayoritas masyarakat Jerman. Fenomena ini seketika mengagetkan dunia bahwa kini memang betul urusan pengungsi dan imigran korban perang adalah isu yang ada dalam kondisi darurat.

Lansiran terakhir dari CNN bahkan menyatakan ada sedikitnya 18 ribu jiwa pengungsi yang kini sudah mendapat perlindungan lengkap dari Pemerintah Jerman. Sebagian besar pengungsi itu adalah pengungsi Suriah (Syria).

Kemudian muncul pertanyaan, apa yang menjadi alasan ratusan ribu imigran itu melarikan diri dari negaranya dan memilih negara-negara Eropa sebagai tujuan utama?

Dikutip dari pernyataan seorang pakar internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, dilansir dari CNN, berikut adalah 3 alasan mengapa Eropa menjadi tanah yang menjanjikan bagi Pengungsi Suriah?

1. Alasan pertama adalah karena Eropa menjanjikan kesejahteraan

Pada kenyataannya selama sekian dekade terakhir, pasca runtuhnya sejarah kelam Perang Dunia ke 2, Eropa memang menjadi kawasan utama tempat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Dan tak bisa dielak lagi, Eropa adalah pusat peradaban dunia saat ini. Maka dari itu menjadi wajar apabila pegungsi Suriah itu memilih melarikan diri ke Eropa karena ingin mendapatkan keamanan, kesejahteraan dan harapan baru. Terlebih dalam setahun terakhir, Jerman menduduki posisi teratas sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Eropa saat ini.

2. Kebijakan politik negara-negara Eropa dianggap lebih terbuka terhadap pengungsi

Kenyataannya memang kebijakan politik negara Eropa lebih terbuka dibandingkan dengan kebijakan yang dianut oleh negara-negara Teluk. Contoh nyatanya ada pada sikap terbuka Pemerintah Jerman yang diwakili oleh Kanselir Angela Merkel yang sangat proaktif dalam menampung pengungsi. Bahkan diketahui pula Jerman telah mengeluarkan jutaan Euro sebagai anggaran tambahan untuk membantu pengungsi. Lebih lanjut, kabar terakhir dari Jerman menyatakan Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel menyatakan mampu menampung setengah juta pengungsi atau imigran dari Suriah pertahun.

3. Sebagian besar negara Eropa telah menandatangani Konvensi Pengungsi PBB

Konvensi Pengungsi PBB ini adalah kesepakatan bersama yang mengatur soal penerimaan pengungsi dan pencari suaka. Sebagian besar kawasan negara Eropa sudah menandatangani konvensi pengungsi PBB ini, artinya sebetulnya tak boleh untuk menutup pintu atau bahkan mendeportasi para imigran pengungsi perang Suriah ini. Akhirnya pun banyak nagara-negara Eropa yang membuka lebar pintunya bagi ribuan arus imigran. (CAL)

img via egyptianstreets

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun