Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

4 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Waduk Jatigede, Waduk Kedua Terbesar di Indonesia

3 September 2015   11:05 Diperbarui: 3 September 2015   11:16 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan ini, pemerintah baru saja meresmikan sebuah proyek konstruksi besar yang diharapkan bisa berfungsi banyak bagi masyarakat. Bukan sebuah gedung, bukan pula jalan raya, kali adalah proyek bernama Waduk Jatigede.

Senin kemarin (31/8) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono baru saja meresmikan pengairan tahap 1 waduk atau bendungan terbesar kedua di Indonesia itu. Waduk Jatiigede secara geografis terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Waduk yang nampak gagah dan kokoh ini adalah salah satu karya anak bangsa yang menjadi masterpiece pembangunan Indonesia dalam satu dekade terakhir. Terlepas dari segala macam kasus yang membelitnya terutama urusan pembebasan tanah dan lahan milik warga yang terdampak proyek pembangunan waduk, namun waduk Jatigede ini diperkirakan akan menjadi sumber air yang sangat bermanfaat bagi warga Jawa Barat.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Waduk Jatigede, waduk kedua terbesar di Indonesia.

1. Waduk Jatigede punya kapasitas penampungan air yang super besar, 980 juta meter kubik!

Angka hampir menyentuh 1000 juta meter kubik adalah volume maksimal yang bisa ditampung oleh Waduk Jatigede, menjadikan waduk ini sebagai waduk terbesar kedua di Indonesia setelah waduk Jatiluhur di Purwakarta.

2. Penggenangan awal Waduk Jatigede merupakan awal dari perjalanan panjang mengelola sumber air Sungai Cimanuk

Pembangunan Waduk Jatigede pada awalnya memang difungsikan sebagai cara efektif untuk memaksimalkan air sungai Cimanuk yang bersumber dari kaki Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Selama ini air Sungai Cimanuk yang mengalir ke arah timur laut sepanjang 180 km hanya langsung bermuara ke Laut Jawa di Kabupten Indramayu. Namun, setelah proses pembangunan Waduk Jatigede usai, dan diresmikan pekan ini, jalur Sungai Cimanuk dibuatkan pintu khusus yang membuat air dari sungai mengisi tubuh bendungan hingga ketinggian tertentu. Elevasi maksimal dari Waduk Jatigede bisa mencapai 260 meter di atas permukaan laut.

3. Waduk Jatigede memiliki banyak sekali manfaat bagi warga Jawa Barat

Dengan memulai tahapan awal mengelola debit Sungai Cimanuk melalui Waduk Jatigede ini diharapkan dapat menjadi sumber air bagi operasi irigasi di puluhan ribu hektare sawah di Jawa Barat dan pesisir Pantura Indramayu, pembangkit listrik, penanggulanga banjir, hingga pasokan air yang bisa mencegah kekeringan untuk lima Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

4. Ada 90.000 hektare sawah yang menerima manfaat irigasi langsung dari Waduk Jatigede

Dilansir oleh Kompas, beroperasinya Waduk Jatigede telah menghasilkan manfaat irigasi langsung bagi 90.000 hektare lahan pertanian produktif di Cirebon, Indramayu, Majalengka. Selain itu Waduk Jatigede pun akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air berdaya 110 megawatt, memasok air bersih bagi warga sekitar 3.500 liter perdetik, hingga mencegah terjadinya banjir bagi 14.000 hektare kawasan di Jawa barat.

(CAL)

img : detik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun