Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masjid Arakan, Sumbu Spiritual Pengungsi Rohingya di Aceh

9 Juli 2015   11:50 Diperbarui: 9 Juli 2015   11:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ACTNews, ACEH UTARA – Masjid Arakan, berlokasi di tengah lahan Integrated Community Shelter (ICS) Blang Adoe, Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, nampak berdiri megah. Kendati tidak besar, masjid yang dibangun dari donasi para jamaah Majelis Ta’lim PT Telkom itu nampak memberi aura kebahagiaan bagi siapapun yang memandang apalagi memanfaatkannya untuk beribadah shalat.

Masjid kompleks ICS Blang Adoe ini dibangun para relawan ACT hanya dalam tempo dua pekan. Tepat tanggal 30 Juni yang lalu, pembangunan Masjid Arakan dinyatakan selesai.

Masjid Arakan oleh arsiteknya didisain sedemikian rupa, agar menjadi  tempat ibadah yang nyaman dan mendorong para penggunanya, khususnya para pengugsi Rohingya, beribadah secara khusu.

“Disain bangunan menjadikan masjid terasa luas, dengan hembusan angin yang menyejukkan,”  tutur Laila Khalidah, relawan lokal ACT  yang juga Ketua KAMMI Aceh Utara.

Menurut  Muhammad Noor Salikhin, arsitek pembangunan komplek ICS, pembangunan Masjid Arakan sengaja di desain terbuka. “Konsep pembangunan masjid kami buat terbuka, karena menurut kami nantinya masjid ini jadi multifungsi selain tempat ibadah juga digunakan untuk sarana berkumpul penghuni shelter, bisa juga digunakan sebagai tempat musyawarah,” jelasnya.

Masjid Arakan terasa sejuk meskipun di siang hari atau di saat shalat Dhuhur, karena  sirkulasi udara dan cahayanya berjalan dengan lancar. “Desain masjid kami bikin seperti ujung anak panah atau busur dengan sistem shaf sholat meruncing,” tambah Noor.

Soal nama, Sri Edi Kuncoro,  Tim Leader Pembangunan ICS, mengungkapkan diberi Masjid Arakan, karena ingin memberi motivasi para pengungsi Rohingya, agar timbul semangat para pengungsi untuk kembali berusaha sungguh-sungguh mendapatkan haknya hidup di Tanah Air warisan nenek moyang mereka, yakni Arakan.

MT Telkom selain mendonasikan dananya melalui ACT untuk pembangunan masjid Arakan, juga mendonasikan  dananya untuk membangun satu pintu shelter untuk pengungsi Rohingya.(mhjr)

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun