Sudah genap satu minggu puasa ramadhan menjadi rutinitas seluruh umat muslim di seluruh dunia. Puasa adalah menahan diri dan hawa nafsu dari makan dan minum atau nafsu lainnya sejak dari matahari terbit hingga senja menghilang di ufuk barat. Puasa diyakini banyak membawa efek yang luar biasa pada tubuh, selain penuh manfaat puasa pun membawa sebongkah besar keberkahan.
Namun, ada satu hal kejanggalan yang pasti sering dirasakan oleh sebagian orang yang berpuasa. Mulut yang tertutup tanpa air dan makanan sama sekali hingga 14 jam lebih terkadang membawa bau mulut yang cukup mengganggu.
Dalam istilah medis, bau mulut itu disebut sebagai halitosis. Bau mulut merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam kondisi sesorang yang berpuasa. Bahkan Allah telah menjanjikan keutamaan bau mulut orang yang berpuasa adalah bagaikan aroma yang lebih wangi dari minyak Kasturi di sisi Allah SWT.
Namun jika memang bau mulut dirasa mengganggu, bau mulut bisa dihindari dengan menyikat gigi dan lekas berkumur pasca menyikat gigi.
Tipsnya bisa dimulai kala usai sahur, Sikat gigi langsung sebelum menjalankan ibadah shalat subuh, bersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan yang masih tertinggal. Pastikan semua sisi gigi telah tuntas dibersihkan. Rasulullah mencontohkan menyikat gigi menggunakan siwak, sejenis batang yang diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora Persica) yang kebanyakan tumbuh di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Seperti yang disebutkan Rasulullah dalam salah satu haditsnya “Siwak itu membersihkan gigi, dan itu menyenangkan Allah. Tiap kali Jibril mengnjungiku, dia menyuruhku menggunakan siwak, hingga aku pun khawatir bahwa meggunakan siwak diwajibkan. Seandainya tidak khawatir akan membebani (merepotkan) umatku, aku akan mewajibkannya.” (H.R Bukhori dan Muslim)
Setelah melakukan ritual menyikat gigi, lekas berkumur secukupnya hingga yakin bahwa tak ada sisa makanan yang tertinggal. Berkumur pasca menyikat gigi berfungsi untuk membuang semua sisi makanan atau bahkan sisa pasta gigi yang masih menempel di langit dan dinding mulut. Nah, sisa makanan atau pasta gigi inilah yang jika tidak dibersihkan akan “membusuk” dan mengundang ribuan bakteri dan menjadikannya sebagai bau mulut.
Untuk diketahui, bahwa di dalam air liur itu ada dua komponen yang membentuknya, yaitu komponen organik dan anorganik. Keduanya menjadi pembentuk ikatan fosfor, sehingga jika terurai akan membentuk sejenis asam amino yang menjadikannya penyebab utama bau mulut, tumbuhnya bakteri, hingga munculnya kemungkinan gigi berlubang dan penyakit mulut lainnya.
Jika diusut lagi, nyata bukan manfaat berkumur? Makanya dalam ritual berwudhu menjelang shalat. Ada bagian berkumur yang difungsikan untuk membersihkan sisa makanan. Subhanallah!
(CAL)
Blog Aksi Cepat Tanggap Aksi Cepat Tanggap