Mohon tunggu...
YAYASAN DHARMASATYA
YAYASAN DHARMASATYA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berita Oleh Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Boneka Kattok, Kesenian Rakyat Khas Bondowoso yang Ditinggalkan

5 April 2021   09:56 Diperbarui: 5 April 2021   10:19 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang mengatakan boneka kattok merupakan salah satu kesenian khas Kabupaten Bondowoso, yang tidak dapat ditinggalkan oleh zaman. tetapi mengapa masyarakat Kabupaten Bondowoso dari berbagai kalangan tidak mengetahui adanya kesenian boneka kattok terutama pada generasi milenial. Apakah masyarakat Bondowoso tidak ingin melestarikan kesenian ini kembali ? berikut pernyataan bapak Karyadi penerus genarasi ke-3 sebagai pewaris boneka kattok.

Boneka kattok pertama kali didirikan oleh bapak Arji pada tahun 1647, dan diteruskan kembali oleh bapak Nuridin selaku generasi ke-2 pewaris boneka kattok. Bapak Karyadi mengatakan kesenian boneka kattok pernah vakum semenjak orang-orang jepang dan belanda melarangnya  untuk tampil di depan masyarakat Bondowoso. Pada tahun 60-an bapak Karyadi sebagai penerus pewaris boneka kattok kembali melanjutkan budaya kesenian ini sebagai dalang, dengan melakukan pertunjukan yang biasa-biasa saja. 

Dahulu masyarakat Kabupaten Bondowoso sangat mengetahui adanya budaya kesenian boneka kattok, Dicatatan sejarahpun kesenian boneka kattok sudah tertulis dan diakui. Istilah boneka kattok sendiri merupakan bunyi-bunyian ketukan kayu yang dipukul "kattok.."kattok.."kattok.." oleh karna itu masyarakat Bondowoso menjulukinya dengan boneka "kattok", Selain itu masyarakat Bondowoso juga mengenal boneka kattok dengan istilah boneka si udin  dan si unyil, udin sendiri memilki arti "unik dan dinamis", sedangkan unyil memiliki arti  "unik dan ilmiyah", bapak Karyadi juga mengatakan bahwa memainkan boneka kattok sungguh tidaklah mudah. 

Pertunjukan boneka kattok sangat digemari oleh masyrakat Kabupaten Bondowoso, setelah berkembang begitu pesat dan dikenal banyak orang, pertunjukan boneka kattok mampu ditayangkan di stasiun televisi TVRI Indra kencana, dengan program acara pertunjukan kesenian boneka kattok, boneka kattok merupakan salah satu andalan yang unik pada saat itu, sebelum ada kesenian yang lain boneka kattok tidak asing bagi masyarakat Kota Bondowoso maupun luar Kota Bondowoso. 

Alasan boneka kattok semakin meredup dan punah karna adanya kesenian-kesenian modern salah satunya seperti al-badar, selain itu kepunahannya disebabkan oleh susahnya untuk mencari tukang pahat yang mampu membentuk karakter yang sesuai dalam kesenian tersebut.

Bapak Karyadi mengatakan bahwa kesenian boneka kattok memiliki keunikan yang terdapat pada sejarahnya, selain itu boneka kattok dapat dialihkan atau dikembangkan dengan membuat boneka kattok menjadi unik dan modern, boneka kattok memiliki banyak sekali karakter, karakter yang paling dikenal atau dicari adalah karakter udin (karakter laki-laki) dan karakter nonik (karakter si perempuan). Bapak karyadi berharap bahwa kesenian boneka kattok ini tidak terputus di bapak karyadi saja tetapi harus dilestarikan kembali, dan beliau mengatakan bahwa iya siap mengajari generasi-generasi muda yang ada di bondowoso untuk mempelajari cara mengoprasikan boneka kattok.  

Oleh : Fariskiyah & Putri Ainur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun