Valentine Day adalah hari kasih sayang yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Hari valentin itu sendiri berasal dari seorang guru besar Gnostisisme bernama Valentine yang sangat berpengaruh dan juga sebagai calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, pelaminan adalah wujud dari cinta kasih.
Jika seseorang mempunyai pelaminan yang tercemar maka dalam hidup sesungguhnya juga tidak memiliki kasih. Valentine kemudian menjadi orang yang sangat banyak diberbincangkan setelah dia menjadi salah seorang pengkritik kaisar Cladius yang terkenal karena kekejamannya.
Menurut Cladius seorang pria sebaiknya tidak menikah agar dia menjadi berani di medan perang dan loyal ketika diangkat menjadi tentara. Valentine pun menentang peraturan Cladius, dia menikahkan setiap pasangan yang siap berumah tangga secara sembunyi-sembunyi.
Kaisar Cladius menjadi murka dan memperingati Valentine. Namun sebagai seorang pastor, valentine berpegang pada tugas-tugas kependetaannya, hingga suatu malam ia tertangkap basah sedang memberkati sebuah pernikahan dan Valentine pun dijebloskan dalam penjara.
Kabar penangkapan valentine pun tersebar didaratan Eropa sehingga tidak sedikit orang yang menaruh simpati padanya. Melihat banyak dukungan daru rakyat Roma, Cladius kemudian mempercepat persidangan Valentine alhalis, Valentine divonis sebagai pemberontak dan hukumannya mati dengan cara dipancung.
Mendekat hari eksekusinya, semakin banyak orang-orang yang datng mengunjungi sambil melemparkan bunga mawar sebagai symbol cinta kasih. Singkat cerita, Valentine pun mati di penggal dan semua orang pada saat itu mengenang hari kematiannya yakni
pada tanggal 14 Februari.
Tanggal 14 Februari sendiri sebagai hari kematian Santo Valentine dibantah oleh berbagai kalangan. Dalam ensiklopedi katolik sendiri tidak menyebutkan tentang tanggal kematian Valentine secara pasti.
Namun hari valentin yang jatuh pada tanggal 14 Februari secara resmi ditetapkan oleh paus Gelasius I pada tahun 496 demi memperingati Santo Valentine.
Ada yang beranggapan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hari valentine jatuh pada tanggal 14 Februari untuk mengalahkan hari raya Lupercalia yang di rayakan pada tanggal 15 Februari. Lupercalia adalah sebuah perayaan untuk dewa Lupercus, dewa kesuburan yang dilambangkan sebagai seorang pria yang telanjang dada dan separuh tubuhnya terbungkus kulit kambing.
Hari Valentine dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal usulnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Ada benarnya juga ketika hari valentine dianggap sebagai hari yang tak pantas dan tidak sesuai dengan norma-norma agama. Hari valentine yang esensinya sebagai hari kasih sayang dijadikan sebagai hari mesum oleh beberapa kelompok masyarakat modern khususnya muda-mudi.
Dikota-kota besar banyak hotel yang melakukan promo besar-besaran dengan cara menurunkan tarif kamar pada tanggal 14 Februari, sehingga banyak pasangan bukan suami istri dengan mudah memenuhi kamar-kamar hotel dan masih banyak lagi contoh negative dari perayaan klasik ini.
Sebagai seorang Kristen yang nyawa kekristenannya adalah kasih, tidak salah ketika merayakan hari kasih sayang di dalam gereja. Namun hal-hal yang harus diperhatikan adalah makna dari hari kasih sayang itu sendiri.
Tanggal 14 Februari harus dijadikan sebuah perayaan yang penuh makna tanpa meyertakan ritual-ritual yang tidak sesuai dengan norma kekristenan.
Artinya begini, dalam merayakan hari kasih sayang, kita harus memisahkan hari kasih sayang dengan hari valentine. Valentine secara hurufiah bukanlah sebuah kasih sayang, tapi hanya merujuk pada nama seorang pastor yang ceritanya hanya sebuah legenda. Berbeda dengan natal (kelahiran) dan paskah (melewati) yang semuanya diperingati karena terjadi sebuah peristiwa besar dalam Kitab Suci bukan sebuah nama yang tidak jelas sumber ceritanya.
Banyak orang berpikir bahwa apapun yang kita lakukan yang mendatangkan kebaikan adalah kasih. Termasuk dalam buku Rhonda Byrne yang berjudul “The Power” menyebutkan bahwa setiap perbuatan-perbuatan besar, karya-karya dan penemuan-penemuan besar secara umum didasarkan pada kasih.
Pendapat ini sangat berbeda dengan Alkitab, Paulus menjelaskan bahwa karya-karya besar dengan penemuan- penemuan hebat ataupun pengorbanan-pengorbanan dasyat, belum tentu itu semua dilakukan demi kasih.
Alkitab juga menjelaskan bahwa diantara iman, pengharapan dan kasih, yang terlebih besar adalah kasih.
Dalam pandangan Kristen kasih itu tidak semata-mata mencintai seseorang dalam suatu hubungan tetapi kasih sebenarnya adalah kasih yang penuh kesabaran, kasih itu murah hati, tidak cemburu dan tidak sombong.
Ketika seseorang sabar dalam menghadapi tantangan hidup, murah hati dalam situasi apapun, tidak ceburu atau dengki pada siapapun dan rendah hati atau tidak sombong, dia akan mudah menjalankan dasar dari semua tindakan kasih yaitu Kasih kepada Tuhan. Kasih semacam inilah yang harus di tonjolkan pada hari valentin ini.
Kehidupan manusia tidak tergantung pada hari apa dia harus berbuat apa atau setiap tanggal berapa dia harus berbuat apa. Masalah hari,tanggal dan bulan hanyalah sebuah waktu saja dan sebutannya dibuat manusia, sehingga sangat berlebihan ketika seseorang mempermasalahkan tanggal 14 Februari sebagai tanggal memperingati hari kasih sayang identic dengan hari penyembahan berhala.
Untuk itu, gereja mempunyai peran sangat penting untuk mengubah hari yang tadinya untuk setan menjadi hari untuk mensyukuri Kasih Tuhan. Dengan demikian kalangan muda mudi tidak terjebak dalam sebuah ritual yang didasarkan pada legenda dari zaman ke zaman.
Hari kasih sayang bukanlah hari valentine secara umum, tapi hari dimana setiap keluarga mengungkapkan rasa syukurnya pada Cinta Tuhan yang mengalir dalam sebuah hubungan melalui Yesus Kristus. Makna Hari kasih sayang semestinya ada setiap hari bukan hanya pada tanggal 14 Februari saja, sehingga kasih sayang dari kita terhadap orang yang kita cintai tidak menjadi peringatan dalam setahun sekali melainkan setiap saat.
Hari valentine sejatinya tidak dimaknai sebagai hari berbagi cinta dalam konteks Valentine Klasik, tapi jadikanlah moment hari kasih sayang pada tanggal 14 Februari sebagai hari untuk saling mengingatkan pada pasangan anda bahwa anda mengasihinya dengan berkata, “aku mencintaimu dengan kasih Tuhan”.
Semoga gereja bisa memanfaatkan kontekstual hari valentine untuk mengubah paradigma kawula muda dalam menyikapi perayaan hari valentine.
Karena tanpa kehadiran Allah dalam diri seseorang, mustahil orang itu akan melakukan kasih sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H