Mohon tunggu...
Yayan Sugiana
Yayan Sugiana Mohon Tunggu... TNI AL -

Suami dari seorang istri dan bapak dari tiga orang anak yang berkeinginan besar dapat memberi manfaat kepada lingkungan tempatnya berada.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ranjau Laut Meledak di Laut Jawa

25 Januari 2011   08:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:12 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_87200" align="aligncenter" width="600" caption="Bom laut untuk meledakkan ranjau diturunkan dari kapal buru ranjau KRI Pulau Rupat-712"][/caption]

Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), khususnya perairan Teluk Lamong merupakan salah satu perairan di wilayah Indonesia yang masih banyak menyimpan ranjau sisa Perang Dunia II yang disebar oleh Jepang untuk menghambat invasi sekutu di Pulau Jawa. Meskipun ranjau-ranjau atau bahan peledak lainnya tersebut telah berumur lebih dari 65 tahun namun masih memiliki kemampuan meledak dan membahayakan keselamatan pelayaran. Apabila terpengaruh oleh aktivitas yang mengandung unsur keakustikan, kemagnetan maupun tekanan dari pengguna laut pada level tertentu, ranjau-ranjau itu dapat meledak.

[caption id="attachment_87201" align="alignleft" width="360" caption="Tim Pasukan Katak meluncurkan bom Laut ke posisi tempat ranjau laut bercokol "]

12959445921446971623
12959445921446971623
[/caption]

Dalam tiga hari terakhir, Sonar Pemburuan Ranjau (TSM-2022) yang dimiliki Satgas Tindakan Perlawanan Ranjau mendetiksi adanya 4 kontak di dasar laut perairan Teluk Lamong. Setelah diklasifikasi dengan didasarkan pada 4 S (Size, Strength, Shape, dan Shadow), Satgas mengidentifikasi bahwa kontak tersebut merupakan ranjau laut. Dua ranjau telah menjalani proses demolisi kemarin, sisanya dua buah yang terakhir, siang tadi pukul 11.15 WIB kembali diledakkan dengan menggunakan bom laut.

[caption id="attachment_87206" align="aligncenter" width="600" caption="Ledakan yang dihasilkan dari proses demolisi ranjau laut"]

12959453531153571926
12959453531153571926
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun