Mohon tunggu...
Yayak Dayinta
Yayak Dayinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UINSA

Hobi mendengarkan musik suka mempelajari hal-hal baru dan suka dengan konten tentang pendidikan anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Evaluasi Pembelajaran ntuk Mengukur Kemampuan Baca Tulis Anak di RA Darul Hafidhin Wonocolo Surabaya

26 Desember 2022   09:35 Diperbarui: 26 Desember 2022   10:43 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model Evaluasi Pembelajaran Untuk Mengukur Kemampuan Baca Tulis Anak di RA Darul Hafidhin Wonocolo Surabaya

Prolog

Evaluasi adalah proses untuk memperoleh informasi mengetahui seberapa jauh perkembangan dalam proses pembelajaran sehingga dapat membuat stategi untuk menyelesaikan anak yang telat perkembanganya. Evaluasi sangat penting untuk dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan anak, nah saat sudah ada hasil dari evaluasi guru bisa melakukan strategi untuk anak yang kemampuan tertinggal dengan anak-anak lainya.

Mengapa evaluasi itu penting?

Menurut bu khofifah selaku salah satu guru di RA Darul Hafidhin yang telah mengajar disana selama 14 tahun mengemukakan pendapatnya bahwa penilaiaan atau evaluasi itu sangat perlu karena kalau dalam pembelajaran pada AUD tidak evaluasi tidak akan berjalan, karena dengan adanya evaluasi guru bisa tahu bahwa anak itu belum bisa membaca atau belum bisa menulis sehingga guru bisa memberikan perhatian khusus untuk anak itu bisa perkembanganya bisa sama seperti teman-teman lainya.

Ada banyak model evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran PAUD yaitu: Observasi, Catatan anekdot, Percakapan, Penugasan, Hasil Karya, dan Portopolio.

Isi/Pembahasan 

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan di Raudlatul Athfal Darul Hafidhin Wonocolo Surabaya, hanya menggunakan 2 model evaluasi yang diterapkan untuk mengukur kemampuan baca tulis anak  yaitu hasil karya dan pemberian tugas. Menggunakan 2 model evalausi tersebut karena dianggap cocok dan efektif dengan peserta didik disana. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih lengkapnya:

Hasil Karya/Unjuk Kerja

  • Model evaluasi hasil karya pada anak kelompok A (usia 4-5 tahun). Untuk anak Kelompok A di RA Darul Hafidhin, menggunakan poster yang bertulisan huruf A sampaiZ ataupun angka 1-10 bahkan huruf hija'iyah. Tapi masih dalam tahap mengenalkan saja bentuknya  ataupun menyayikan lagu yang berkaitan dengan apa tema pembelajaran pada hari itu dan bagaimana cara membacanya karena masih tahap dasarnya saja. Jadi evaluasinya bisa saat temanya tentang mengenal abjad setelah dikenalkan huruf abjad guru menulis salah satu huruf di papan tulis lalu ditunjuk oleh gurunya untuk membacanya itu saat semester 1 jika semster 2 akan mulai meningkat 2 suku kata. Dan evaluasi ada si ahkir akan ada bukunya tersendiri tapi beda lagi jika pertanyaan biasanya yang ditanyakan, kalau perutnya ada di depan kayak orang hamil itu huruf apa? Tapi jika untuk mengenalkan huruf hijai'yah bisanya akan ditujukkan dulu poster macam-macam huruf hija'iyah lalu secara langsung akan ditanya ini bacanya apa.
  • Model evaluasi hasil karya pada anak kelompok B (usia 5-6 tahun). Untuk anak kelompok B di Darul Hafidhin sama saja pertama akan dikenalkan dulu lewat poster. Setelah anak sudah tau bentuk-bentuknya dan evaluasinya akan dilakukan pertanyaan secara langsung, contohnya huruf ini bacanya apa?. Jika pertanyaan sudah selesai anak akan menulis macam huruf atupun kata terserah dia di bukunya masing-masing hingga buku satu lembar itu penuh dengan tulisanya.

Pemberian Tugas

  • Model evaluasi pemberian tugas anak kelompok A (usia 4-5 tahun). Untuk model pemberian tugas di kelompok A adalah dengan ada buku tersendiri yang berisikan untuk mengukur kemampuan baca tulis anak. Di dalam ada mewarnai beberapa bunga lalu di sebelahnya anak disuruh menuliskan berapa ssih bunga yang telah dia warnai. Ada menebali angka-angka yang ada dibuku, ataupun menebali nama pohon, bunga, sayuran. Masih banyak lagi bisanya tugas diberikan setelah selesai pembelajaran dan dikumpulkan keesokan harinya.  
  • Model evaluasi pemberian tugas anak kelompok B (usia 5-6 tahun). Untuk model pemberian tugas di kelompok B sama ada bukunya tersendiri tetapi lebih tahap yang susah, contohnya ada gambar matahari disebelahnya anak disuruh menuliskan ini gambar apa, juga sudah menuliskan nama-nama malaikat yang anak ketahui apa saja, atau menebali huruf hija'iyah.

Untuk mengenal huruf hija'iyah untuk kelompok A harus sudah hafal sebagai tugas ahkir semester yaitu surat An-Nas sampai surat Al-Kautsar jika Kelompok B sudah harus menghafal diatasnya. Do'a makan, tidur, masuk kamar mandi, naik kendaraan, turun hujan dan harus sudah hafal dengan praktek membaca secara bersama sebelum pembelajaran setiap hari.  

Strategi yang akan dilakukan guru saat tahu ada anak yang kemampuanya terlambat? Cotohnya ada 1 anak tidak bisa maka akan diajari tersendiri tentang mengenal huruf-huruf abjad hingga bisa dan bicara dengan orang tuanya anak ini sering terlambat karena belum bisa mengenal huruf abjad jadi akan dibantu. Jadi guru di Darul Hafidhin ini banyak membuat lagu-lagu sendiri dengan kreatifitasnya untuk anak bisa mengenal baca tulis huruf abjad, angka, maupun hija'yah karena dengan menyanyi menurut guru disana itu membuat anak bisa cepat dalam menghafal.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil wawncara yang telah saya lakukan. Ada tes non tes dan 2 model evaluasi yang diterapkan di RA Darul Hafidhin Wonocolo Surabaya yaitu model evaluasi hasil kerja dan pemberian tugas yang pada tingkat usia juga berbeda cara evaluasinya bisa dengan bernyanyi, menghafal, dan mengerjakan soal yang telah diberikan, saat sebelum pulang anak juga ditanya tetang kemampuan baca tulis biasanya paling sering disuruh membaca, jadi dengan begitu akan ketahuan mana anak yang belum bisa baca tulis dengan benar sehingga para guru memberikan perahtian secara khusus pada anak tersebut.

Rekomendasi untuk RA Darul Hafidhin, sebaiknya untuk tugas menghafal itu tidak perlu karena itu bisa membuat anak terlalu tertekan karena usianya juga yang masih kecil. Juga bisa ditambahan saat mengenalkan baca tulis bisa lewat bermain agar anak tidak duduk saja dan merasa bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun