Mohon tunggu...
yayah khm
yayah khm Mohon Tunggu... -

merdeka atau mati! ! !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cabe-cabean

1 Mei 2014   22:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

CABE-CABEAN

Oleh. Yayah Khaeriatul M

Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.

Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga, yang justru lebih berbahaya bagi perkembangan anak.

Masa-masa remaja adalah masa dimana rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba begitu besar. Dalam fikiran mereka selalu dihantui rasa penasaran apabila mereka belum mencoba hal-hal baru yang elum pernah mereka alami sebelumnya.

Masa remaja juga sangat mengkhawatirkan, karena terkadang si anak susah diatur dan dinasehati. Sebetulnya para orangtua harus extra hati-hati dan extra ketat memantau perkembangan anak, karena sedikit saja lengah maka mereka akan terjerumus kepada hal-hal yang membahayakan diri mereka sendiri.

Para remaja yang masih mempunyai orangtua seutuhnya mungkin akan lebih banyak memdapatkan perhatian yang lebih, beda halnya dengan para remaja yang orangtuanya sudah bercerai atau lebih parahnya mereka tidak mempunyai orangtua. Mereka yang sudah tidak mendapatkan perhatian yang lebih didalam anggota keluarganya akan mencari perhatian diluar.

Banyak para remaja korban dari perceraian orangtua sangat berantakan hidupnya, seolah mereka mencari kesenangan,kasih sayang, dan kepuasan dilingkungan sekitar mereka yang mereka anggap sangat membuat mereka nyaman. Mereka tidak akan peduli pendidikan, waktu, bahkan harga diri mereka yang telah mereka korbankan.

Pemandangan yang setiap malam minggu saya lihat, para anak remaja wanita berkumpul menemani para remaja pria di area balapan, tanpa rasa malu terkadang mereka mengumbar kemesraan didepan umum. Padahal mereka tidak berstatus berpacaran apalagi suami istri.

Anak remaja zaman sekarang tidak peduli akan dosa serta tidak peduli akan nasehat yang ducapkan oleh orangtuanya. Mereka tidak pernah merasa takut kepada orangtua apalagi kepada tuhan. Para anak remaja tidak pernah peduli pula akan efek dari apa yang mereka lakukan.

Maka dari itu untuk para orangtua harus waspada dan lebih berhati-hati dalam menjaga anak remajanya agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang buruk, dan tidak terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun