Mohon tunggu...
Yayah Juhriah
Yayah Juhriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menyukai hal-hal yang berkaitan dengan kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Bahasa Sunda dalam Membangun Identitas Budaya di Cilacap

15 Oktober 2024   16:54 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:58 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Cilacap adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah. Kota yang dikenal dengan julukan Kota Bercahaya ini merupakan kabupaten terluas yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Menurut sensus penduduk pada tahun 2024 ini jumlah penduduk di Kabupaten Cilacap tercatat 2,04 juta jiwa. 

Ketika mendengar kata Cilacap orang-orang akan langsung bilang "Ouh, Cilacap itu ngapak ya?". Mengapa demikian?, pertanyaan "ngapak ya?" itu muncul karena mayoritas penduduk di kabupaten Cilacap terkenal menggunakan bahasa Jawa dengan ciri khas logat ngapak. Padahal sebagian besar dari beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Cilacap menggunakan bahasa Sunda. Diantaranya ialah kecamatan yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat. Seperti Dayeuhluhur, Karang Pucung, Majenang, Wanareja dll.

Sebagai seseorang orang yang lahir dan besar di salah satu daerah tersebut yaitu kecamatan Majenang. Tidak jarang ketika saya menggunakan bahasa Sunda muncul pertanyaan "lho bukannya Cilacap itu ngapak?". Pertanyaan "ngapak?" adalah bukti bahwa masih banyak orang yang belum tau tentang budaya bahasa Sunda di Kab. Cilacap. Karena itulah Bahasa Sunda di Cilacap perlu di lestarikan agar lebih dikenal banyak orang.

Bahasa Sunda juga merupakan identitas budaya bahasa di kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Bahasa Sunda yang ada di kab. Cilacap berbeda dengan bahasa Sunda yang digunakan di Jawa Barat. Di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan provinsi Jawa Barat ini memiliki keberagaman. Setiap kecamatan memiliki dialek yang berbeda. Bahkan di satu kecamatan saja setiap desa memiliki logat dialek yang berbeda dalam menggunakan bahasa Sunda. Contohnya yang ada di kecamatan Majenang ada perbedaan antar desa dalam menyebut kata "saya" seperti "abi", "uing", "aing", dan "kaula".

Bahasa Sunda tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Bahasa Sunda merupakan warisan budaya yang tidak boleh hilang. Kabupaten Cilacap begitu kaya akan budaya ,dan bahasa Sunda merupakan salah satu aspek penting yang menjadi identitas budaya tersebut. Maka dari itu kita harus terus melestarikan bahasa Sunda agar nilai-nilai budaya dan tradisi bisa kita pertahankan serta kita wariskan kepada generasi muda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun