Kedua, perubahan karena ada rancangan (engineering). Sebuah design perubahan yang harus diikuti menurut petunjuk teknis. Sesuatu yang sudah diatur untuk ditaati dan kita harus tunduk padanya.Â
Ketiga, perubahan karena sebuah kesadaran (awearness). Orang mau berubah karena benar-benar sadar dan tahu sebuah konsekuensi. Kesadaran inilah memicu orang mau berubah dan melakukan sesuatu atas dasar sukarela. Atas dasar kebahagiaan bernegara.Â
Di tengah pandemik yang terus melanda di hampir semua negara, kita dituntut untuk berubah dalam segala lini. Sosial distancing and physical distancing (jaga jarak sosial dan individu) harus dilakukan secara benar-benar sadar bahwa ini demi sebuah pencegahan. Mencegah untuk menjaga tidak berkurangnya populasi negara dari kejamnya wabah ini.Â
Selebihnya, pilihan berubah bukan karena sebuah keterpaksaan dan sesuatu yang telah diatur. Tetapi karena kita tahu dan sadar bahwa dunia sudah berubah bersama zamannya yang makin canggih. Terlambat berpikir berarti kita tergilas waktu. Dunia dengan era baru, menuntut manusia harus lebih maju daripada teknologi, secanggih apapun itu. Sebab Covid19, bisa saja sebagai satu jalan mengantar kita ke sana. Ke era baru kehidupan dunia.Â
(Catatan Refleksi)
Ditulis Oleh: Yahya Ado
 **Penulis adalah Petani di Kabupaten Kupang, NTT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H