(Catatan di Sela Pelatihan STEAM)
 Oleh: Yahya Ado*
DAMPAK dunia digital dan revolusi industri 4.0 sudah mulai terasa. Persaingan di pasar industri begitu pesat. Bukan hanya antar manusia dan produk yang dihasilkan, tetapi proses kerja manusia  dan kecepatan mesin digital menjadi ancaman serius. Maka itu, banyak perusahaan saat ini lebih memilih mempekerjakan robot daripada manusia.Â
Setidaknya, ada dua ancaman serius yang kini dirasakan di era ini sejak tahun 2016 lalu setelah berakhirnya era industri 3.0. Diperkirakan sekitar 1 sampai 1,5 pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 akan hilang karena digantikan dengan mesin otomastis. Ini menurut sebuah studi yang dilakukan Gerd Leonhard, Futurist.Â
 Yang kedua ini tak kalah mengejutkan. US Department of Labor Report menyebutkan, diestimasikan bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar  (SD) di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini. Wow, ini sungguh terlalu. Ini murid SD yang saat ini sedang bersekolah. Belum lagi anak PAUD atau anak-anak yang baru direncanakan akan lahir.Â
Menghadapi ancaman-ancaman serius ini, catatan ini mencoba merangkum, ketrampilan apa saja yang harus dimiliki kelak oleh seorang anak di masa kini, untuk kehidupa. setelah tahun 2025. Â Paling tidak, pendidikan kita di segala tingkatan di abad 21 ini harus bisa melahirkan pribadi yang bisa menjadi 4 K.Â
 K pertama, pendidikan harus mampu melahirkan seorang anak yang bisa bisa berpikir KRITIS. Kemampuan ini sangat penting untuk berpikir logis dan bisa menyelesaikan masalah-masalah baru yang belum pernah ada saat ini.Â
 K kedua, pembelajaran kita di sekolah harus benar-benar sanggup menjadikan anak-anak KREATIF untuk menciptakan hal-hal baru yang berkualitas atau bernilai jual tinggi.Â
 K ketiga, seorang anak sangat penting untuk dibekali ketrampilan KOMUNIKASI yang handal. Agar dia sanggup menyampaikan ide, pikiran, gagasan dengan benar dan jelas melalui berbagai macam cara. Termasuk bagaimana menggunakan berbagai media di era digital ini.Â
 K keempat, ketrampilan terakhir ini penting sebagai bagian dari hubungan antar manusia. Sebab apapun sistem yang digunakan, kemanusiaan tetaplah menjadi utama. Ini juga menjadi debat panjang para pesohor dunia. Bahwa kemampuan KERJASAMA dengan orang lain untuk mencapai mimpi bersama itu sangat penting. Tanpa itu, seorang hanyalah seperti debu di antara daun-daun yang berserakan.Â