Mohon tunggu...
Yaya Cahyana
Yaya Cahyana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

Kalahkan Kemiskinan dengan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Awal November

1 November 2020   18:56 Diperbarui: 1 November 2020   19:00 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini sang mentari enggan tuk menyinari alam
Dia memilih bersembunyi dibalik awan hitam
Aku pun termenung sendiri
Terbungkam bisu menghitung sepi 

Tiupan angin kencang pun datang
Membawaku larut dalam angan dan bayang
Ku kira, ini pesan yang kau kirim perantara angin
Tapi itu semua tidak mungkin

Tetes demi tetes air langit pun datang menghampiri
Membasahi bumi juga pipi
Sejuknya yang menyentuh sanubari
Hingga rasa yang tak bertepi

Lembayung senja pun mulai menampakkan dirinya
Namun tak bisa ku melukisnya
Karena kanvasnya sudah berwarna
Mengisahkan cinta abadi selamanya

Bodohnya aku yang dibutakan oleh rasa
Merelakannya pergi bersama dia
Aku masih sendiri
Di awal November ini

Penulis : Yaya Cahyana
Instagram : @awyayaaaa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun