Keimanan:
Relawan ini percaya bahwa pendidikan adalah amanah, bagian dari ibadah yang membawa manfaat besar bagi umat manusia.
Ilmu:
Dengan membawa buku, ia membuka akses pengetahuan bagi anak-anak yang sebelumnya terisolasi dari dunia luar.
Amal:
Program ini adalah wujud nyata dari berbagi. Semua dilakukan dengan ikhlas tanpa berharap imbalan.
Akhlak:
Anak-anak yang membaca buku tidak hanya belajar ilmu, tetapi juga nilai-nilai moral melalui cerita yang mereka baca.
Ukhuwah:
Kolaborasi antara masyarakat lokal, donatur, dan relawan menciptakan persaudaraan yang kuat untuk mendukung pendidikan di daerah terpencil.
Relevansi dengan Bidang Lain
Tidak hanya di pendidikan, lima pilar ini juga bisa diterapkan dalam berbagai bidang lain:
Ekonomi:
Prinsip kejujuran dan keadilan dalam perdagangan Samudra Pasai dapat menjadi solusi bagi masalah korupsi dan ketidakadilan ekonomi saat ini. Model ekonomi syariah, misalnya, adalah bentuk modern dari nilai-nilai ini.Kesehatan:
Dalam pelayanan kesehatan, amal dan ukhuwah menjadi landasan penting. Program-program seperti "Rumah Sakit Gratis" untuk masyarakat miskin adalah contoh implementasi nilai ini.Politik:
Keimanan dan akhlak harus menjadi pedoman bagi para pemimpin agar mampu menjalankan amanah dengan jujur dan adil, seperti yang dilakukan Sultan Malikussaleh di masa lalu.
Refleksi dan Penutup
Kita sering memisahkan sejarah dengan kehidupan modern, seolah-olah keduanya tidak berhubungan. Padahal, seperti yang diajarkan oleh Samudra Pasai, nilai-nilai luhur yang diterapkan dengan konsisten dapat membawa kemajuan yang nyata.
Kemalikussalehan bukan hanya konsep abstrak; ia adalah pedoman yang bisa diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Jika kita mampu menghidupkan lima pilar ini - keimanan, ilmu, amal, akhlak, dan ukhuwah---dalam keseharian, kita tidak hanya menghormati warisan leluhur, tetapi juga menciptakan peradaban yang lebih baik untuk masa depan.