Â
Penulis:
Yaumil Fitri (20240701144)
Lailatul Afifah (20240701131)
Abstrak
Menghargai dan merawat budaya serta warisan bangsa memainkan peranan penting dalam membentuk kohesi sosial. Melalui upaya kolektif, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling mendukung. Proses ini mencakup berbagai inisiatif yang dirancang untuk memperkuat rasa keterikatan, seperti pendidikan yang menekankan sejarah dan partisipasi aktif dalam kegiatan komunitas. Kolaborasi lintas generasi juga berperan dalam memperkuat pemahaman dan kesinambungan nilai-nilai bersama. Di tengah perubahan zaman, pendekatan ini membantu menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian tradisi yang berharga bagi kehidupan masyarakat.
Kata kunci: Cinta, Tanah Air, dan Generasi Milenial
Abstract
Respecting and nurturing a nation's culture and heritage plays a vital role in building social cohesion. Through collective efforts, communities can create harmonious and supportive environments. This process involves initiatives designed to foster a sense of belonging, such as education that emphasizes history and active participation in community activities. Cross-generational collaboration strengthens the understanding and continuity of shared values. In the midst of changing times, this approach helps maintain a balance between modernization and preserving traditions that are valuable to community life.
Keywords: Love the Country, Homeland, and the Millennial Generation
Â
Pendahuluan
Cinta tanah air mencerminkan komitmen dan loyalitas seseorang terhadap tanah kelahirannya, mencakup budaya, sejarah, serta identitas bangsa. Seiring dengan kemajuan zaman dan pengaruh globalisasi yang semakin kuat, nilai-nilai lokal dan kebanggaan terhadap identitas nasional cenderung memudar di tengah arus budaya asing. Generasi muda sebagai aset bangsa masa depan memiliki peran penting dalam menjaga dan mempertahankan identitas bangsa. Namun, tantangan ini menjadi semakin kompleks dengan kemajuan teknologi dan paparan budaya luar yang sering kali lebih menarik.
Menanamkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda menjadi prioritas. Pendidikan formal yang didukung dengan pendekatan budaya dan kegiatan komunitas merupakan kunci untuk membangun kesadaran tentang pentingnya mencintai dan menjaga tanah air. Program-program seperti pendidikan kewarganegaraan, upacara bendera, dan promosi seni serta budaya lokal diharapkan mampu membangkitkan kebanggaan terhadap warisan bangsa serta menguatkan semangat nasionalisme.
Pembahasan
1. Pendidikan Karakter Semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
  Sejak usia dini, rasa cinta tanah air harus ditanamkan agar generasi penerus memiliki patriotisme. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun rasa cinta tanah air pada mahasiswa sehingga mereka menjadi generasi penerus yang cerdas, terampil, dan bertanggung jawab (Priyambodo, 2017). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter dengan fokus pada nilai nasionalisme dan sikap cinta tanah air dapat diwujudkan melalui pembelajaran sejarah pahlawan di kelas, partisipasi dalam upacara bendera, dan kerjasama dengan instansi pemerintah serta dunia usaha dan industri (Rokhani, 2020).
2. Peran Guru PKn dalam Membentuk Sikap Cinta Tanah Air
  Menurut Ismawati dan Suyanto (2015), guru PKn berperan dalam membentuk sikap cinta tanah air melalui keteladanan dan pengingat bagi siswa untuk mencintai bangsa Indonesia. Guru mendorong siswa memakai produk lokal dan mencari informasi tentang budaya Indonesia. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat harus ditingkatkan (Rokhani, 2020). Pendidikan kewarganegaraan juga mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan sosial dan pengambilan keputusan terkait isu publik.
3. Cinta Tanah Air Melalui Teknologi dalam Konteks Wawasan Kebangsaan pada Generasi Milenial
  Menurut Handayani, dkk. (2023), rasa cinta tanah air harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi, media sosial dapat dimanfaatkan untuk kampanye positif yang membangun suasana cinta tanah air (Komara, dkk., 2024). Namun, dampak negatif globalisasi yang melahirkan generasi pasif dan tidak kritis harus diatasi dengan partisipasi aktif generasi muda dalam menyebarkan cerita positif tentang bangsa.
Kesimpulan
Menumbuhkan rasa cinta tanah air adalah langkah penting untuk menjaga persatuan, identitas, dan nilai-nilai kebangsaan di tengah pengaruh globalisasi. Pendidikan berperan penting melalui kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, dan partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan holistik yang melibatkan sekolah, keluarga, dan komunitas, generasi muda dapat memiliki wawasan kebangsaan dan kesadaran tinggi untuk menjaga keharmonisan dan kemajuan bangsa.
Referensi
1. Verianty. (2023). Cinta tanah air adalah nilai yang penting, ini manfaat dan contohnya. Liputan6. [Link](https://www.liputan6.com/hot/read/5358236/cinta-tanah-air-adalah-nilai-yang-penting-ini-manfaat-dan-contohnya)
2. Komara. (2024). Menumbuhkan cinta tanah air melalui teknologi dalam konteks wawasan kebangsaan pada generasi muda. Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia, 1(3). [DOI](https://doi.org/10.62383/aktivisme.v1i3.297)
3. [Jiemar Artikel](https://jiemar.org/index.php/jiemar/article/view/41)
4. [Academia PDF 1](https://www.academia.edu/download/108862909/567.pdf)
5. [Academia PDF 2](https://www.academia.edu/download/108862909/567.pdf)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H