Mohon tunggu...
yaumil ramadanti
yaumil ramadanti Mohon Tunggu... Lainnya - love you're self and keep happy

semua yang kita miliki tidak ada yang abadi dan tetaplah bersyukur sudah sempat memiliki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-DR Desa Berpendidikan Tinggi dan Pendampingan Belajar Online di Dusun Sumurwaru

12 Agustus 2021   00:23 Diperbarui: 12 Agustus 2021   00:30 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui masa pandemi seperti ini, Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan (UNIWARA) melakukan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) dimana Mahasiswa ditempatkan di desa tempat tinggal masing-masing dengan sasaran pengabdian diri kepada masyarakat sebagai bentuk sumbangsih nyata di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

Dalam melakukan KKN-DR mahasiswa juga tidak lupa untuk menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 di mulai dengan menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari adanya kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan tidak lupa menggunakan handsanitizer.

KKN-DR ini dilaksakan pada tanggal 26 juli 2021 sampi dengan tanggal 31 juli 2021, Yaumil Ramadanti merupakan mahasiswa dari program studi Pendidikan Agama islam di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pasuruan (STIT Pasuruan), ia mengatakan bahwa KKN-DR ini dilakukan di dua sasaran yaitu di Balai desa balung anyar kecamatan lekok dan Dusun Sumurwaru kecamatan nguling.

Dokpri
Dokpri

Menurutnya, banyak program kerja yang perlu diselenggarakan di tempat pelaksanaannya selama masa pandemi. Termasuk kegiatan yang yang berhubngan langsung dengan kegiatan masyarakat menjadi prioritas untuk dilaksanakan, seperti pembagian masker, pendampingan belajar siswa, sosialisasi pemahaman dan pencegahan Covid-19.

“Di Desa Balung Anyar saya dan 4 rekan kelompok saya mengadakan sosialisasi pendidikan dan pentingnya pendidikan untuk masa depan kepada ibu-ibu PKK, remaja siap kuliah selain sosialisasi disini kita juga membagikan masker dan brosur mengenai UNIWARA”. Tuturnya

Seperti yang kita ketahui sejak pandemi covid-19 melanda pada pertengahan tahun 2019 semua kegiatan yang berkerumun dibatasi seperti adanya perkumpulan majelis ta'lim, ziarah, rapat besar sampai kegiatan belajar pun juga dibatasi. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi oenyebaran covid-19, dengan adaya pembatasan ini pemerintah berharap seluruh warga mentaati peraturan yang sudah ditetapkan.

Dokpri
Dokpri

Sedangkan di Dusun Sumurwaru sendiri saya mendampingi siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar online bahkan masih ada siswa yang masih kesulitan untuk melakukan kegiatan tersebut seperti bagaimana cara pengumpulan tugasnya, cara penggunaan aplikasi yang yang sudah ditentukan dll.

“Dalam pendampingan belajar saya mengajak siswa-siswa untuk belajar bersama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya, dan biasanya saya juga mengajak mereka untuk mengekspresikan cara mereka dalam mengatasi kejenuhan dalam belajar seperti bermain game”. Pungkas yaumil

Yaumil juga menuturkan selama Pendemi Covid-19 banyak anak-anak yang takut berobat dan imunisasi. Mereka harus dipaksa agar mau imunisasi atau berobat. 

Tentunya hal ini dapat berdanpak negatif kepada anak, selain secara fisik, juga secara mnetal karena mereka hidup dengan ketakutan dan paksaan. Ia mengimbuhkan bahwa bukan hanya anak yang membutuhkan pemahaman, juga orang tua selaku orang terdekat anak yang diharapkan mampu memberikan arahan dan pemahaman.

Melalui sosialisasi pemahaman dan pencegahan Covid-19, yaumil berharap masyarakat lebih aware lagi terhadap virus ini. Pasalnya,  masih banyak ditemukan warga yang mengabaikan dan tidak menaati protokol kesehatan. Alhasil, mereka hidup seperti sebelum ada Pandemi Covid-19.

“Saya berharap masyarakat mampu berkontribusi dalam memutus rantai penularan Covid-19 bersama pemerintah dan elemen-elemen yang lain dengan cara menerapkan protokol kesehatan sebagai salah satu upaya pencegahan.” Tandas Yaumil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun