Penyebaran infeksi COVID-19 terutama adalah dengan kontak langsung, melalui batuk dan bersin yang berjarak 1,8 meter. Secara tidak langsung juga bisa dengan virus yang menempel di suatu benda dan kemudian tersentuh tangan. Maka sangat dianjurkan bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan tangan.Â
Apalagi setelah menggunakan fasilitas umum, atau sedang di area publik. Jika tidak tersedia tempat cuci tangan, tentu cairan anti septik yang mengandung alcohol 70-80 % dapat membantu membunuh kuman. Cara pencegahan yang lain adalah dengan mengurangi bepergian ke luar negeri. Seperti kita ketahui bahwa COVID-19 ini berasal dari China yang telah menyebar ke seluruh dunia.
Pemerintah dan masyarakat tentunya harus bersama-sama dalam penanggulangan COVID-19 ini. Bahwa telah diadakan surveilans dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini pasien dalam pengawasan/pemantauan/probael/konfirmas iCOVID-19 di pintu negara dan wilayah. Selain itu juga mendeteksi penularan dari manusia ke manusia. Mengidentifikasi faktor resiko dan daerah yang berresiko terinfeksi COVID-19.
Kesiapsiagaan DIY terhadap COVID-19
Upaya yang dilakukan adalah dengan memantau terhadap orang dengan influenza Like Ilness, ISPA berat, Pneumonia. Selain itu juga memperkuat koordinasi dengan memberi informasi melalui jejaring sosial, KKP, RS Rujukan, Imigrasi , dan lain-lain. Dan siap siaga dengan tim cepat gerak.
Adanya COVID-19 ini tentu juga sangat berpengaruh dalam dunia pariwisata. Jika, mengalami penurunan untuk pengunjung dari luar negeri, adalah wajar karena memang virus ini mebuat orang menunda untuk bepergian jauh. Tingkat penurunan dari hunian hotel dan occupancy sekitar 10-20%. Di DIY Â untuk pengunjung dari China memang tidak banyak.
Untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran COVID-19 ini, Dinas Pariwisata DIY mendirikan Posko Kewaspadaan Corona  di pintu kedatangan bandara AdI Sucipto dan Bandara Yogyakarta Internasional Airport.
Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia atau PHRI dan ASITA Jogja dan Dinas Pariwisata Yogyakarta juga menyelenggarakan program Jogja Heboh dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata di Yogyakarta berupa great sale, lomba,maupun festival.
PHRI juga mengingatkan kepada anggotanya untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dan personil agar segera membawa ke puskesmas atau rumah sakit apabila ada tamu atau karyawan yang mengalami sakit flu yang dalam hal ini sudah ada SOP nya.
Itulah sebagian dari beberapa tindakan yang dilakukan pemerintah agar pariwisata yang mempunyai efek domino terhadap banyak sektor industri UMKM atau industri jasa dapat diselamatkan, dari dampak COVID-19.