Mohon tunggu...
Yatmi Rejeki
Yatmi Rejeki Mohon Tunggu... Administrasi - Suka becanda,, biar awet muda.

Wanita biasa dari Jogja

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Terlalu Tampan", Film Kocak yang Mengandung Pesan Moral

6 Februari 2019   10:25 Diperbarui: 6 Februari 2019   11:33 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: IG filmterlalutampan

"Kopi. Kopi apa yang bikin kamu mimisan?"

"Kopi yang diminum sambil kejedot pintu."

"Ngawur banget. Gak tau? Gak tau?"

"Jawabnya adalah kopi kir sendiri semaumu."

Slow aja, ini cuma tebakan receh ala gue.

Ini efek habis nonton film, pengen bikin tebakan seru. Jadinya malah garing. Haha... Film ini, mengingatkan saya ketika masih berseragam putih abu-abu. Jadi kembali ke masa muda lagi nih.

Dulu, ketika saya masih di usia remaja, saya suka memperhatikan kawan yang mempunyai wajah cantik. Bukan karena saya naksir, cuma melihat dia, seperti melihat artis.

Kok bisa ya, cantik begitu. Mengenakan  pakaian apa aja, matching. Rambut dimodel apa aja, cocok buat wajahnya. Dia juga sering menjadi perhatian, baik dari sekolah yang sama atau dari sekolah lain. Senengnya jadi primadona.

Ngiri? Enggak juga sih, cuma pengen. Yeah, beda tipis. Hehe... Normal juga kan, siapa juga yang tidak ingin memiliki wajah yang menarik.

Aku rasa, tak hanya perempuan yang menginginkan wajah cantik, laki-lakipun akan bangga jika mempunyai wajah tampan. Tetapi, benarkah memiliki wajah yang cantik atau tampan itu selalu menyenangkan?

Nobar Film Terlalu Tampan

Nobar Kjog. Foto: Riana Dewi
Nobar Kjog. Foto: Riana Dewi
Pada tanggal 31 Januari 2019, bersama teman-teman Kompasianer Jogja, saya nonton bareng film berjudul Terlalu Tampan. Hari itu adalah hari pertama film remaja yang disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie itu tayang di bioskop di Indonesia.

Masalah dimulai dari seorang anak yang terlalu tampan, karena keturunan. Tetapi justru ketampanannya itu yang menjadi masalah, sehingga dia lebih suka berdiam diri di rumah. Ternyata, tak selamanya menjadi rupawan itu menyenangkan. Sampai akhirnya keluarga berhasil membuat dia mau bersekolah di sekolah umum.

Ceritanya khas remaja dengan segala problematikanya. Kabur dari rumah, cinta bertepuk sebelah tangan, bullying, dan cerita konyol lain yang bikin film menjadi seru. Adegan-adegan lucu bahkan terkadang lebay turut mewarnai film ini. Lumayan  mampu mengocok perut saya.

Para pemeran Film Terlalu Tampan. Foto: IG filmterlalutampan
Para pemeran Film Terlalu Tampan. Foto: IG filmterlalutampan
Foto: IG filmterlalutampan
Foto: IG filmterlalutampan
Aktor Film Terlalu Tampan
Adalah Witing Tresno Jalaran Soko Kulino yang dipanggil Mas Kulin, tokoh utama dalam film ini, diperankan oleh Ari Irham. Kulin adalah anak dari pasangan Bu Suk  (Iis Dahlia) dan Archew Johnson (Marcelino Lefrant). Mas Okis (Tara Budiman) adalah kakak Kulin, yang selalu memotivasi Kulin untuk keluar rumah.

Ari Irham memang cocok memerankan Kulin. Menurut saya, dia memang tampan. Beruntung saya gak sampai mimisan atau pingsan melihat ketampanannya. Sebab saya termasuk bukan penggemar cowok tampan.

Jadi mungkin saya sealiran sama Rere, yang diperankan oleh Amanda Aurora yang bukan pemuja pria tampan. Dia, kan sukanya cowok yang biasa aja, yang penting sifatnya baik, dan humoris kayak Kibo.

foto: IG filmterlalutampan
foto: IG filmterlalutampan
Kibo adalah teman sekolah Kulin, yang diperankan oleh Calvin Jeremi. Bergaul dengan Kibo membuat cerita hidup Kulin menjadi seru dan menyenangkan. Bersama Kibo, Kulin mengerti makna persahabatan. Karena tanpa Kibo, Kulin merasa waktu berjalan lebih lambat dan kesepian.

Moral Cerita 
Buat kamu yang remaja, cocok banget nonton film ini. Kamu yang merasa tampan atau cantik, akan sadar bahwa kelebihanmu itu bukan segalanya. Belum tentu juga kamu akan mendapatkan apapun yang kamu mau. So, jangan pernah sombong atas parasmu. Karena sikap yang baik, lebih memiliki nilai.

Buat yang merasa wajah tidak tampan atau cantik, juga jangan minder atau pesimis. Kadang yang biasa-biasa saja malah lebih beruntung lho.  Maka, jangan membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain. Karena setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun