"Mba, ini enak lho, mau nyobain?" kata Mba Sapti, teman semejaku di caf itu. Aku tuh suka memperhatikan dia, kalau lagi makan vegetable salad, kayaknya enak banget gitu. Kreuzz, kreuzz, kreuzz, tampak sangat menikmati. "Kalau dressingnya enak, saladnya juga enak," lanjutnya. Lidahnya udah modern kali yaa...hehe... Berbeda denganku.
Sampai saat ini, aku tidak bisa makan sayur mentah. Lalapan biasa aja, aku gak bisa. Sebenarnya tidak bisa atau tidak mau ya..., beda tipis sih.
Salah satu menu nusantara yang bernama Nasi Bakar Telang adalah andalan dari cafe yang bernama Lasem Sky Garden itu. Nasi bakar disajikan terbungkus daun pisang yang dibelah menjadi dua. Ditemani dengan telur ceplok dan tempe mendoan yang kecil-kecil.
Nasi bakar ini menjadi terlihat unik karena warnanya yang biru berasal dari bunga telang sebagai  pewarna alaminya. Untuk beras yang digunakan juga beras organik. Ada olahan tuna didalam nasi bakar itu.
Aroma kelapa dari nasi bakar, berasal dari minyak kelapa, bukan dari santan. Gurihnya berasal dari perpaduan bumbu kecombrang. Menu ini cocok dilidah saya. Porsinya juga pas di perut saya. Kamu pun patut mencobanya.
Disini tersedia 5 jenis varian  yaitu Kombucha telang kayu manis, original, rossela, kopi, dan kunyit. Saya sendiri sih lebih menyukai yang original.
Mengenal Lasem Sky Garden Cafe
Jadi, sore itu, 24 Desember 2018, saya bersama teman-teman blogger Jogja, mendapat undangan Lasem Sky Garden Cafe untuk mencicip aneka makanan  bertema healthy food atau makanan sehat, yang menjadi menu di kafe yang baru  buka di awal Januari 2019 itu.
Mengapa Namanya Lasem Sky Garden
Lasem itu kependekan dari lahan sempit. Sky Garden maksudnya kebun yang dibuat diatas. Karena memang caf ini berada di lantai dua. Caf ini memanfaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran secara hiroponik.
Ini sedikit mengingatkan saya, ketika beberapa tahun yang lalu saya juga mencoba menanam sayuran hidroponik di dekat dapur. Tetapi minimnya pengetahuan tentang tehnik menanam dengan cara hidroponik, membuat tanaman tidak tumbuh seperti keinginan saya. Datang ke tempat ini, menginspirasi saya, untuk menanam sayuran hidroponik lagi.
Suasana Lasem Sky Garden
Cafe itu tidak dikelilingi dengan dinding tembok. Disetiap sisi ruangannya pot-pot tanaman, bahkan ada dirigen-diregen bekas yang juga dimanfaatkan sebagai pot yang diatur vertical horizontal, ditata sedemikian rupa sehingga cukup untuk menjadi dinding caf itu. Suasananya sejuk, serasa makan di tengah kebun.
Jika kesini bersama keluarga, atau bahkan anak-anak, tentu akan menjadi wisata kuliner yang edukatif, mengenalkan tentang tanaman hidroponik. Ketika saya kesana, tanaman belum layak petik. Masih kecil-kecil dan belum tinggi. Akan berbeda jika saya berkunjung ke sana bulan depan, pasti lebih terasa teduh.
Bahan Untuk  Menu Makanan di Lasem Sky Garden
Intinya, from garden to table. Jadi sayuran yang di tanam bisa secara langsung digunakan atau di petik pada saat ada pesanan. Untuk menu-menu yang menggunakan bahan beras, digunakan beras organic. Untuk memenuhi bahan sayur, jika di kebun tidak ada persediaan, Lasem Sky Garden sudah bergabung dengan sebuah komunitas petani hidroponik di Jogja. Sehingga untuk, pengelola tinggal memesan kepada salah satu anggota.
Jadi, sebisa mungkin, bahan sayuran didapat dari kebun sendiri dan anggota komunitas. Namun juga tidak menutup kemungkinan untuk membeli di pasaran, jika memang ada suatu bahan yang tidak dimiliki anggota. Konsep caf ini adalah healthy food, selain serba organic juga menerapkan bumbu no msg juga. Â
Lokasi Lasem Sky Garden ini terletak di Jalan Letjen Suprapto Ngampilan Yogyakarta. Persis disamping kanan Edu Hotel Yogyakarta. Bagi, kamu yang tinggal di Jogja tentunya tempat ini sangat mudah ditemukan karena letaknya yang memang strategis. Tetapi bagi kamu yang tinggal diluar dan kebetulan sedang berwisata di Jogja, kamu juga tidak akan kesulitan menemukannya.
Jika posisi kamu ada di perempatan titik o dari arah malioboro, kamu tinggal belok ke kanan (arah barat) hingga menemukan trafic light ke dua, kemudian belok kanan kurang lebih dua ratusan meter, tampak plakat besar Edu Hotel disisi kiri, kamu bisa berhenti disitu. Kalau ditempuh dari parkiran bus wisata di Ngampilan, malah lebih dekat lagi, kamu tinggal menyebrang perempatan, kearah utara sekitar dua ratusan meter.
Sudah terlintas untuk wisata kuliner sehat di Jogja? Kafe ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Jam bukanya mulai pukul 16.00 -- 23.00 WIB.
Sampai ketemu di Jogja
Salam
Yatmi Rejeki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H