Mohon tunggu...
Suryati Setyadi
Suryati Setyadi Mohon Tunggu... -

Hidupku penuh nuansa warna demi pertarungan jiwa baik dan buruk. Kejujuran hati nurani suci, mutlak jiwa yang harus terpenuhi, meski kesempurnaan takkan pernah tersanggupi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapakah, Pemilik Tuhan ("Ku" & "Mu")

12 April 2011   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cobalah, kita luangkan sedikit waktu kita yang mungkin sangat sibuk ini, untuk mencari dan mendapati hikmah bijak terang dari semua proses kehidupan yang sedang kita jalani ini. Bahwa sesungguhnya hidup ini diwarnai dengan PERBEDAAN Dan PERSAMAAN, IBARAT MATA UANG LOGAM TERDAPAT DUA SISI DALAM SATU LINGKARAN.

Alangkah bijaknya jika kehidupan ini adalah berusaha MENGURANGI PERBEDAAN (dalam artian berusaha memaklumi setiap perbedaan yang terjadi,bukan memaksa harus menjadikannya dalam PERSAMAAN), MENINGKATKAN PERSAMAAN (dalam artian berusaha mencari hal yang sama dalam perbuatan yang baik, demi tewujudnya kehidupan yang selaras dan berimbang dunia akherat).

Lalu selanjutnya, biarkanlah TUHAN bekerja dengan RAHASIANYA, dan menilai umat hambanya berdasarkan kriteriaNYA. Dan kita para umat hambaNYA, teruslah menjalani hidup ini dengan sebuah keyakinan yang hakiki bijak tanpa harus menghakimi atau memaksakan kehendak pada sesuatu yang justru memecah belahkan rasa kemanusiaan dan terusik oleh rasa ketidak amanan dunia fana.

NB . ( TINGKAT KEIMANAN SESEORANG BUKAN TERGANTUNG PADA SEBERAPA AHLINYA SESEORANG MENDALAMI ILMU KEYAKINAN AGAMANYA. SEBAB TINGKAT KEIMANAN SESEORANG, HAKIKI HANYA MILIK URUSAN RAHASIA ANTARA  SEORANG HAMBA & SANG KHALIK PENCIPTA )

( KEYAKINAN TERHADAP TUHAN TIDAK DAPAT DINALAR ATAUPUN DIAKAL LOGIKAN DALAM PEMIKIRAN DUNIA FANA. KEYAKINAN KU PADA TUHAN MURNI HAKIKI LAHIR DARI YANG TIDAK DAPAT TERSELAMI & TIDAK MEMERLUKAN PAMRIH ATAS DASAR KEYAKINAN TERSEBUT )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun