Stunting merupakan suatu permasalahan gizi bersifat kronis dengan merujuk pada kondisi malnutrisi yang merupakan dampak dari keadaan status gizi dalam jangka waktu lama maupun dalam jangka waktu pendek yang disebabkan oleh ketidakcukupan zat gizi dalam tubuh sebagai dampak dari kurangnya kualitas maupun kuantitas pada asupan gizi yang diterima oleh tubuh. Indikator status gizi pada anak balita diukur melalui ada atau tidaknya kondisi stunting dengan memperhitungkan panjang atau tinggi badan, usia, serta jenis kelamin pada anak balita. Dari permasalahan ini, maka stunting telah menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia hingga pada saat ini.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan permasalahan gizi yang cukup berat dengan ditandai oleh banyaknya kasus kekurangan gizi yang terjadi pada anak balita baik pada laki-laki maupun perempuan. Peran pemerintah dalam penanganan kasus kekurangan gizi ini adalah melakukan upaya kegiatan perbaikan gizi dengan memperhatikan keadaan pangan pada anak balita di Indonesia. Dengan melihat banyaknya kasus permasalahan gizi yang terjadi pada anak balita, maka sekelompok mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Negeri Malang tergerak untuk melakukan kegiatan pencegahan stunting dengan melibatkan seluruh anak balita dari kalangan masyarakat desa Pakisjajar tanpa terkecuali.
Salah satu bentuk kegiatan perbaikan gizi yang dapat dilakukan dalam mencegah adanya stunting pada anak balita yaitu dapat dilaksanakan melalui kegiatan posyandu dengan memantau pertumbuhan anak balita dalam upaya pravalensi stunting yang dilakukan pada 1000 (seribu) Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mencegah adanya stunting pada anak balita yaitu memastikan pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil, memberikan ASI (Air Susu Ibu) ekslusif hingga umur 6 (enam) bulan dan memberi makanan pendamping ASI (MPASI) dengan kualitas dan jumlah yang cukup setelah umur 6 (enam) bulan, menjaga kebersihan lingkungan sekitar serta meningkatkan akses terhadap kebutuhan fasilitas sanitasi dan air bersih, dan juga melakukan pemantauan pada pertumbuhan perkembangan anak balita di posyandu.
Kegiatan posyandu ini dilaksanakan di Posyandu Edelweis Pakisjajar, Jalan Raya Pakis No.02, Krajan, Pakisjajar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB, Rabu pagi (11/10/2023) dengan diikuti oleh berbagai anak balita dari kalangan masyarakat desa Pakisjajar. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kegiatan posyandu dalam mencegah adanya stunting, serta meningkatkan rasa kepedulian terhadap pemenuhan gizi pada tubuh anak balita.
Ditulis oleh mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (kkn.um.pakisjajar)
Yanuar Tegar Priambodo
Regita Fameilia Cahyani Putri Basuki
Aliyyu Atmaragita
Arfrizal Rezqi Ramadhan
Dwi Putra Rhamanda Ajilia
Erdhinka Stievano Yogi
Nafi'atus Sholikhah
Setyobudi Tri Utomo
Ulfi Dwi Setyawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H