aku bicara dengan mu
tanya penuhi kepala
mungkin kita hantu
dan pikiran kita ini
hanya hampa waktu
dan waktu hantui kita
benak ku ini
gudang kata rapuh
hati mu itu
peluru liar pemburu
hampa waktu
kita tersemat semak beku
aku terus mengundang malam
hingga siang bunuh diri
dan penggalan pagi singgah
tenggelam selimuti pikiran kami
tanpa basa basi
tanpa mimpi besi
hanya penggalan pikiran
membenturkan kaku batu
besi pancang alas pantai
dimensi memutar otak
kami memikirkan akal-akal pendek mimpi
aku terus dengarkan mu
hingga tuli tumpul jadi tajam
hilang ingatan kata dan kalimat
jiwa kita guraukan semu kepul cinta
pagi telungkupkan mesin malam
gempita yang bersinar mimpikan kebijakkan
dia katakan cinta yang tak layu
dan itu mampu melukai bayangan sejati ku
aku menampar rasa sakit ku
untuk nya yang menampar jiwa mereka
mungkin
aku ini mungkin kita biaskan semu
malam bugil pikiran lugu merangkul kita
pikiran sumbangÂ
tanggalkan nada syair juga detik
peluk kita ini dalam retak teko teh kayu
peluk waktu
peluk kalimat semu pikiran
peluk bayangan kita
peluk sajak-sajak rapuh kita
peluk sisa pagi
mari peluk sisa malam
mungkin
dan jangan mungkinÂ
untuk mengingat pikiran kita
jangan katakan tidak mungkin
dalam barisan mungkin itu luka
yang menunggu
dalam barisan alpa
tulang ku
tanpa cacat jujur
tanpa mungkin yang palsu
dan mungkin untuk kata jangan
dan waktu tanpa beban luka
Copyright (c) Yat, 12 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H