Mohon tunggu...
Yat
Yat Mohon Tunggu... Sales - Puisi

Jalan-Jalan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidak Palsu

29 Agustus 2021   13:14 Diperbarui: 29 Agustus 2021   13:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pernah dicintai hati muda seperti mu

Saat masa remaja ku dulu

Hati yang penuh gairah

Namun akhir nya tumbang,

karena kemiskinan ibu ku

dan karena sinis aturan hidup ayah ku

hati nya tumbang

karena aturan hidup atap rumah nya

Aku pernah dicintai 

Saat masa muda ku dulu

Bahkan bila itu tanpa hati

Bahkan bila itu tanpa khusuk ibadah

Bahkan bila itu tanpa suci ciuman

Bahkan bila itu hanya helai-helai benang putus

Aku pernah dicintai

Oleh semua petualangan ku

Aku telah dicintai oleh dusta nasib gempita

Aku pernah dicintai

Oleh rotan waktu

Oleh dayung dan kail pemancing

Oleh mantera sihir 

Oleh mahkota dan kursi tamu

Semu-semu cinta

Kuasa gairah dan ringan timbangan keinginan

Kuasa keinginan namun tumpul pedang perjuangan

Hanya semu-semu cinta

Yang menghitung untung rugi 

Hanya semu-semu cinta

Yang bermanik-manik mabuk

karena lagu-lagu romansa

Aku pernah dicintai oleh roda-roda penggilas aspal

Aku pernah dicintai oleh ujung-ujung bedil

Aku pernah dicintai oleh birahi puisi

Aku sering dicintai tanpa helai benang

Aku hanya dicintai seperti bunga mekar segar

Aku pernah dicintai

Hati muda yang buta

Hati muda tanpa medan tempur

Hati muda ketir gentar

Hati muda yang sobek dompet nya

Hati muda yang ingkar lalu bungkam

Hati muda yang melacur lalu terhormat

Hati muda yang meramal nasib dan warisan

Hati muda yang menelan indah meja hidangan 

Hati muda yang dicium dusta bibir ibu mereka

Aku pernah dicintai

Tanpa kecupan nyata cinta

Aku pernah dicintai

Tanpa terompet jujur hati

Dan sungguh

Semua cinta dungu itu

Telah mengajari ku tentang ketulusan

Telah membuat ku mampu membedakan

Telah menuntun ku untuk kebenaran

Dan sungguh

Rasa sakit dari dusta hati seorang cinta muda

Telah mengarak langkah ku

Untuk menemukan rupa kesungguhan

Telah mengajari darah ku

Untuk merasakan semua tindas kebohongan

Telah menjadi guru terhormat

Untuk menemukan jawaban rasa sedih palsu

Aku pernah dicintai tanpa harus mencintai

Aku pernah dicintai tanpa harus dicintai

Namun sungguh

Aku belum pernah dicium perasaan cinta itu sendiri, hingga bibir mu mencuri penindasan sore palsu usia senja ku, dan aku hanya ingin tahu, cinta muda seperti apakah diri mu, yang bisa patahkan arena gempita maklumat dingin jalan-jalan roh ku, yang telah ciptakan tulang ku

Aku pernah dicintai

Dan dinikahi hati palsu

Aku sering dicintai oleh palsu sorot mata 

Dan, aku hanya ingin tahu

Hati seperti mu

Yang seharus nya tidak bisa ditindas senja rapuh mu

Dan mungkin engkau akan tinggal tanpa keluh kesah ragu

Dan bila mungkin rasa mu dapat betul tidak palsu

Copyright (c) Yat, 25 Agustus 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun