Aku pernah dicintai hati muda seperti mu
Saat masa remaja ku dulu
Hati yang penuh gairah
Namun akhir nya tumbang,
karena kemiskinan ibu ku
dan karena sinis aturan hidup ayah ku
hati nya tumbang
karena aturan hidup atap rumah nya
Aku pernah dicintaiÂ
Saat masa muda ku dulu
Bahkan bila itu tanpa hati
Bahkan bila itu tanpa khusuk ibadah
Bahkan bila itu tanpa suci ciuman
Bahkan bila itu hanya helai-helai benang putus
Aku pernah dicintai
Oleh semua petualangan ku
Aku telah dicintai oleh dusta nasib gempita
Aku pernah dicintai
Oleh rotan waktu
Oleh dayung dan kail pemancing
Oleh mantera sihirÂ
Oleh mahkota dan kursi tamu
Semu-semu cinta
Kuasa gairah dan ringan timbangan keinginan
Kuasa keinginan namun tumpul pedang perjuangan
Hanya semu-semu cinta
Yang menghitung untung rugiÂ
Hanya semu-semu cinta
Yang bermanik-manik mabuk
karena lagu-lagu romansa
Aku pernah dicintai oleh roda-roda penggilas aspal
Aku pernah dicintai oleh ujung-ujung bedil
Aku pernah dicintai oleh birahi puisi
Aku sering dicintai tanpa helai benang
Aku hanya dicintai seperti bunga mekar segar
Aku pernah dicintai
Hati muda yang buta
Hati muda tanpa medan tempur
Hati muda ketir gentar
Hati muda yang sobek dompet nya
Hati muda yang ingkar lalu bungkam
Hati muda yang melacur lalu terhormat
Hati muda yang meramal nasib dan warisan
Hati muda yang menelan indah meja hidanganÂ
Hati muda yang dicium dusta bibir ibu mereka
Aku pernah dicintai
Tanpa kecupan nyata cinta
Aku pernah dicintai
Tanpa terompet jujur hati
Dan sungguh
Semua cinta dungu itu
Telah mengajari ku tentang ketulusan
Telah membuat ku mampu membedakan
Telah menuntun ku untuk kebenaran
Dan sungguh
Rasa sakit dari dusta hati seorang cinta muda
Telah mengarak langkah ku
Untuk menemukan rupa kesungguhan
Telah mengajari darah ku
Untuk merasakan semua tindas kebohongan
Telah menjadi guru terhormat
Untuk menemukan jawaban rasa sedih palsu
Aku pernah dicintai tanpa harus mencintai
Aku pernah dicintai tanpa harus dicintai
Namun sungguh
Aku belum pernah dicium perasaan cinta itu sendiri, hingga bibir mu mencuri penindasan sore palsu usia senja ku, dan aku hanya ingin tahu, cinta muda seperti apakah diri mu, yang bisa patahkan arena gempita maklumat dingin jalan-jalan roh ku, yang telah ciptakan tulang ku
Aku pernah dicintai
Dan dinikahi hati palsu
Aku sering dicintai oleh palsu sorot mataÂ
Dan, aku hanya ingin tahu
Hati seperti mu
Yang seharus nya tidak bisa ditindas senja rapuh mu
Dan mungkin engkau akan tinggal tanpa keluh kesah ragu
Dan bila mungkin rasa mu dapat betul tidak palsu
Copyright (c) Yat, 25 Agustus 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI