Mohon tunggu...
Yat
Yat Mohon Tunggu... Sales - Puisi

Jalan-Jalan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nelangsa

27 Juli 2021   23:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   23:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah romansa palsu

Mengangkat tinggi pucat rupa tulus

Hati terbungkuk bersila waktu

Pipit tertengger di dahan lapuk

Tidak ada rindu panggilkan ku

Tidak ada bahu cinta senderkan ku

Tidak ada bibir cemburu kulumkan ku

Aku bola sunyi waktu

Angin siang tumpul

Panah tumpul buntu tutur

Bungkam penuh nampan batu

Retak cangkir kerdil teh

Silet bayang sayatan

Kata-kata ku

Senar kertas cenayang

Senar petik palsu rasa

Dingin tinggikan batin

Kubur batin cinta

Kubur batin hati

Oh

Kubur batin batil rasa

Tinggi penjara luka ku

Tinggikan bakul sabar getir

Tinggikan rasa hormat gentar

Tinggikan tahta salju 

himpitan keinginan

keinginan keinginan

kehampaan kehampaan

palu palsu api romansa mu

Langit kamar ku

Lafal doa takdir tumpul

Langit lumpuh pikiran

Ia gempulkan luka ku

Ia dempul wajah hati nya

Ia mendustai dempul hati ku

Nelangsa

Copyright (c) Yat, 02 Juni 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun