Mohon tunggu...
IAS
IAS Mohon Tunggu... - -

Saya menulis, karena dunia ini sementara, sedang tulisan akan selalu abadi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Tuan

15 April 2016   14:10 Diperbarui: 15 April 2016   14:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati harus bertelanjang kaki, hamba akan tetap pergi untuk menuntut revolusi!

Meskipun hanya memakai almamater lusuh, hamba akan membuat gaduh istana Tuan yang kukuh!

Kemudian dengan bermodal kertas fotokopian, hamba propagandakan rima-rima kebencian hamba terhadap Tuan!

Seandainya hamba harus ditangkap, maka biarlah hamba tetap mengumpat dengan megaphone yang digenggam kuat!

Pun bila hamba harus dipersenjatai, izinkanlah hamba memegang palu di tangan kanan, dan arit di tangan kiri!

Dan walau Tuan tetap tidak mendengar, hamba akan siapkan barisan tanpa kedisiplan untuk merobohkan istana anda, Tuan!

-YASYKO-

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun