Mohon tunggu...
Muhammad Y Yasyfi
Muhammad Y Yasyfi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pamali: Keberagaman Budaya Hingga Tantangan dalam Multikulturalisme

11 Desember 2023   18:27 Diperbarui: 12 Desember 2023   00:06 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Multikultural (Sumber: pixlr.com) 

Seperti pamali masyarakat Banjarmasin yang terdapat nilai moral bahwa, tidak sopan untuk menolak tawaran orang lain dan perlu untuk menerimanya sebagai bentuk penghargaan kepada orang tersebut. Kemudian Pamali masyarakat Kabupaten Kuningan yang memberikan nilai moral bahwa untuk tidak keluar pada waktu maghrib, karena waktu tersebut adalah waktu untuk sholat.

Lalu pamali masyarakat Dawan yang mengajarkan nilai moral bagi orang Dawan untuk menghormati hewan dan pohon yang dianggap pamali. Bukan hanya sekedar pamali, larangan untuk memakan hewan atau menggunakan pohon tertentu juga menjadi identitas bagi suku/marga masyarakat Dawan.

Kemudian diperlukan untuk membangun pemahaman bersama tentang bagaimana menghargai atau mentoleransi nilai-nilai budaya tanpa membatasi kebebasan personal. Hal tersebut diperlukan untuk memperkuat pondasi bagi masyarakat yang inklusif. Masyarakat inklusif dapat dikatakan sebagai masyarakat yang terbuka akan adanya perbedaan dan memahami sudut perspektif pandangan seseorang atau kelompok lain.

Sebagai sebuah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, Indonesia memiliki kesempatan untuk menunjukkan bahwa keberagaman tidak hanya dapat diterima, tetapi juga dapat diperkaya dengan penghargaan terhadap perbedaan. Pamali adalah bagian dari cerita ini, bagian yang harus dihargai dan dipelajari, sambil terus berusaha menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif bagi semua.

Ditulis Oleh: Nur Putri Balena & Muhammad Yuflih Yasyfi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun