Kau tak pernah lelah sebagai penopang arah mata angin dan memberi cahaya disetiap aku tersesat
Membesarkanku dengan penuh dan sungguh menjadikanmu wanita yang hebat
Walau letih sering kau rasakan namun cinta dan kasih tidak pernah berhenti dan tetap tersambat
Malaikat tak bersayap yang kumiliki di dunia aku beruntung hidup bertahun-tahun yang penuh dengan cinta
Malaikat tak bersayap yang tak pernah mengeluh atas jasa-jasanya selama membesarkanku
Merawatku seperti bunga yang baru, menjagaku bak sebutir telur yang mudah hancur
Aku digenggam dan disiram dengan peluk
Aku drawat dan dijaga tanpa pelik
Terimakasih, karena senyumanmu saat ini adalah kebahagiaanku
Dunia ini terasa aman jika aku masih bisa melihat kau tersenyum dan tertawa
Terimakasih sudah merawat dan menegaskan secara tidak langsung bahwa aku akan selalu baik-baik saja jika kau masih ada
Menguatkanku, dan membantuku berjalan hingga aku dewasa
Tanpamu aku bukanlah anak yang baik
Tanpamu aku tidaklah terdidik
Namamu akan selalu abadi
Dalam diksi dan komponen puisi
Melekat dalam naungan cinta dan hati
Malaikat tanpa sayap yang takkan pernah tergantiÂ
Kaulah Ibuku Sang Malaikat Tak Bersayap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H