Ketika hujan akhirnya mulai reda, mereka berjalan keluar dari kafe. Jalanan masih basah, dan aroma tanah yang segar memenuhi udara.
"Terima kasih sudah meluangkan waktu, Wira," ujar Tari sambil tersenyum.
"Sama-sama." Wira balas tersenyum. "Jaga dirimu, Tari."
"Kamu juga."
Mereka berjalan ke arah yang berbeda, tanpa menoleh ke belakang. Tapi di hati mereka, ada kedamaian yang baru ditemukan---sebuah penerimaan bahwa masa lalu adalah pelajaran, bukan beban.
Dan untuk pertama kalinya, Wira merasa benar-benar bebas.
Kutipan akhir:
"Lepaskanlah yang tak bisa kau genggam. Karena kebahagiaan ada pada penerimaan, bukan penolakan."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI